Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuma "Safari Run" di Pasuruan, Lari "Ditemani" Gajah dan Jerapah

Kompas.com - 08/05/2016, 13:33 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com - Ada pemandangan berbeda di Taman Safari Indonesia 2 (TSI 2), Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (8/5/2016). Jika biasanya pengunjung terdiri dari keluarga yang berniat rekreasi, pada Minggu pagi ini TSI 2 dipenuhi ratusan peserta Safari Run 2016.

Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Surabaya, Malang, bahkan Wonosari. Tak hanya muda-mudi, acara lari kali ini juga diikuti oleh sejumlah sosok berusia lanjut dan juga anak-anak.

"Peserta mencapai sekitar seribu orang. Angka yang hampir sama dengan tahun lalu," kata Kepala Sales dan Marcomm TSI 2, Idham Rustian, yang ditemui Kompas.com, Jumat (6/5/2016).

Safari Run kali ini mengusung tema "How close you run with animal" . Sesuai tema, peserta memang dipersilakan berlari bersama satwa. Pengelola TSI 2 pun sengaja membuka Zona Afrika sebagai salah satu rute lari.

Dari pantauan Kompas.com, Minggu, hampir setiap pelari menyempatkan diri berhenti di beberapa titik lokasi satwa. Selama kegiatan ini, gajah, jerapah, dan rusa sengaja dilepas untuk "menyapa" peserta.

Kompas.com/Anne Anggraeni Fathana Keberhasilan "merayu" jerapah agar mau diambil gambarnya
Para penjaga TSI 2 yang mendampingi satwa pun mengajak dan membantu mengarahkan peserta untuk selfie bersama satwa. Misalnya, salah satu penjaga memetik dedaunan dari pohon gondang sebagai cara "merayu" jerapah agar mau diambil gambar bersama peserta.

Sensasinya? Ngeri-ngeri sedap, kalau bahasa anak zaman sekarang....

Tantangan tak terduga

Dalam perjalanan awal, pelari terlihat menikmati olahraga paginya. Terlebih lagi, lokasi air minum ditempatkan tak jauh dari tempat start.

Namun, kesulitan mulai terasa lepas pelari melewati Zona Afrika. Pasalnya, ada tiga tanjakan menanti mereka.

"Ini rutenya kayak bukan lima kilometer melainkan sembilan kilometer," ujar salah satu pelari Safari Run 2016 yang mengaku berasal dari Malang.

Peserta tersebut mengatakan bahwa ia merasa beban jantung jadi lebih keras karena jalanan aspal dan keras, tidak seperti tanah yang empuk. Rute yang ditempuh pun melalui dua tanjakan tinggi, dari tiga tanjakan yang ada.

"Tadi hanya dikasih air minum kemasan gelas, bukan isotonik. Itu pun hanya satu titik setelah start, padahal di brosur harusnya ada dua titik," ujar dia lagi.

Untuk mengikuti Safari Run 2016, peserta dikenakan biaya pendaftaran Rp 150.000. Peserta yang menyelesaikan lari dengan waktu singkat punya peluang mendapatkan sejumlah hadiah, seperti tiket pesawat tujuan Lombok dan Denpasar, sepatu, ponsel, atau uang tunai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com