BENGKULU, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bengkulu mengecam tingkah wisatawan yang melakukan tindakan merusak perairan di destinasi wisata Pulau Tikus.
Wakil Wali Kota Bengkulu Patriana Sosialinda di Bengkulu, Kamis (26/5/2016), mengaku menerima laporan adanya wisatawan yang melakukan kegiatan memancing di perairan terumbu karang Pulau Tikus.
"Di situ merupakan rumahnya ikan hias, seperti ikan Nemo, kalau dipancing terus apa lagi yang akan kita lihat ke sana," kata dia.
Memancing di lokasi tersebut juga akan merusak terumbu karang, sedangkan terumbu karang merupakan habitat ikan-ikan hias tersebut.
"Terumbu karang juga sebagai penahan abrasi pulau, kalau ini dirusak pengaruhnya akan besar sekali bagi keberadaan Pulau Tikus," kata Patriana.
Saat ini Pulau Tikus luasnya hanya sekitar 0,6 hektare karena abrasi laut. Awalnya pulau terluar Kota Bengkulu itu luas daratannya sekitar dua hektare.
Kunjungan wisatawan ke Pulau Tikus pada 2016 mulai meningkat. Pulau Tikus mulai diminati wisatawan nasional dan asing, oleh karena keindahan alam yang ditawarkan cukup unik dibandingkan lokasi wisata lainnya.
Untuk mengantisipasi tindakan perusak tersebut, Pemerintah Kota Bengkulu mulai merancang sejumlah aturan untuk destinasi wisata Pulau Tikus.
"Saat ini, kita tekankan pada para penyedia perjalanan ke sana, kalau tidak bisa menjaga pengguna jasa mereka, kita akan tindak tegas penyedia perjalanan wisata itu," tegas Patriana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.