Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sate Susu ala Bali

Kompas.com - 29/06/2016, 03:21 WIB

SATE susu? Ya, ini menu andalan buka puasa warga Kampung Jawa di Kota Denpasar, Bali. Memang, hanya banyak penjualnya di pasar takjil gang samping Masjid Baiturrahmah Denpasar saat bulan Ramadhan. Di luar Ramadhan, susah menjumpainya.

Sate ini berbahan baku puting susu sapi yang dibumbui agak pedas, dipotong kotak-kotak dengan lebar sekitar 2 sentimeter, tetapi relatif tipis. Satu tusuk sate biasanya ada tiga atau empat kotak potongan susu. Bakar dan sate siap santap.

Enak. Empuk. Ini karena direbus dengan bumbu sekitar empat jam. Bisa saja pakai alat presto, tetapi rasanya beda, kurang mantap. Satu kilogram susu sapi ini bisa menjadi sekitar 100 tusuk sate. Setiap tusuk dijual Rp 2.000.

Jangan lupa pakai bumbu gurih pedas saat menyantapnya. Nah, bumbu gurih sate susu mirip bumbu sate padang. Bedanya, sate padang lebih kuat rasa rempahnya.

Bagaimana rasanya? Ketika mengunyah sate susu, rasanya seperti mengunyah potongan sate atau soto babat. Sate susu teksturnya mirip sate daging dengan warnanya yang putih kemerahan.

Fira (48), warga Kampung Jawa, menjual sate ini sejak sekitar delapan tahun lalu. Setiap hari ia menjual puluhan tusuk sate. Hanya saja, susu sapi sulit didapatkan di luar bulan Ramadhan. ”Saya tidak tahu mengapa laris manis pada bulan puasa seperti sekarang ini,” ujarnya.

Lita (30), pedagang sate susu lain di lokasi itu, merasakan ramainya peminat sate susu pada bulan puasa. Oleh karena itu, dia turut berjualan sate susu sejak tiga tahun lalu. Biasanya Lita berjualan sate ayam pada sore setiap hari, berbeda dengan Fira yang kesehariannya memang menjual sate susu.

Selain sate susu, penjual juga biasa menawarkan sate usus, sate daging sapi, sate ayam, sate lilit sapi, dan sate lilit ikan. Sama-sama larisnya.

Pembelinya tak hanya warga Muslim yang berpuasa, tetapi juga warga yang non-Muslim. Mereka datang dan memborong. ”Ya, saya penasaran,” kata Wayan Kama, salah seorang pembeli sate susu.

Kampung Jawa merupakan sebutan kampung di sekitar Masjid Baiturrahmah Denpasar. Disebut demikian karena mayoritas adalah pendatang dari Pulau Jawa. Mayoritas warganya beragama Islam. Bagi orang Bali, terutama umat Hindu, orang Islam biasa dipanggil Nyama Slam, saudara yang beragama Islam.

Mampir, ya, ke Kampung Jawa Denpasar! Icip-icip sate susunya.... (AYU SULISTYOWATI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Toko Oleh-oleh di Purworejo Jawa Tengah, Banyak Pilihannya

5 Toko Oleh-oleh di Purworejo Jawa Tengah, Banyak Pilihannya

Itinerary
5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

Travel Update
8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com