Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Gresik Miliki Kawasan Wisata seperti Malioboro

Kompas.com - 28/08/2016, 09:20 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Selama ini Kabupaten Gresik di Jawa Timur lebih banyak dikenal orang sebagai kota industri, lantaran banyaknya pabrik dan kawasan industri yang ada di kota tetangga Surabaya ini.

Namun, rupanya jejak-jejak peninggalan zaman dulu dan juga budaya ternyata masih ada. Dan hal itu, ingin kembali dihidupkan oleh Yayasan Mata Seger yang bergerak di dunia kebudayaan dan heritage.

“Kami ingin, Gresik ke depan juga memiliki kawasan pariwisata seperti layaknya Malioboro, yang banyak dikunjungi wisatawan. Baik dari dalam negeri maupun wisatawan mancanegara,” tutur Nur Khoiriyah, bagian kesekretariatan di Yayasan Mata Seger, Sabtu (27/8/2016).

Untuk menuju ke arah kawasan yang diharapkan, Yayasan Mata Seger pun bergerak secara proaktif. Selain mencoba kembali menghidupkan kawasan yang ada di daerah Gresik Kota Lama, juga mulai mengembangkan potensi daerah yang dimiliki.

“Pertama yang kami lakukan adalah mencoba kembali menghidupkan kawasan Gresik Kota Lama yang ada di sekitar Jalan Basuki Rahmad dan HOS Cokroaminoto. Di mana salah satunya, kami sudah coba merevitalisasi Gardu Suling yang ada di sana, yang kami anggap sebagai salah satu ikon Kabupaten Gresik, bekerja sama dengan pihak PJB (Pembangkit Jawa Bali) perwakilan Gresik,” terang Nur.

Kawasan sepanjang Jalan Basuki Rahmad serta HOS Cokroaminoto itulah yang coba dibidik, untuk mewujudkan kawasan pariwisata layaknya Malioboro di Yogyakarta. Karena selain terdapat Gardu Suling yang telah berumur puluhan tahun, juga terdapat kampung kemasan yang dianggap sebagai kampung heritage.

“Hanya sampai saat ini, kami belum mendapat respons realisasi konsep ini dari pihak pemerintah, meski kami sudah beberapa kali mengajukan konsepnya. Tapi kami tidak putus asa, dan akan terus memperjuangkannya,” kata perempuan berusia 40 tahun ini.

Sementara itu, pihak PJB sangat mendukung konsep yang diusung Yayasan Mata Seger. Terlebih nantinya, barang dagangan yang bakal dijual di kawasan tersebut tidak sekadar seadanya, namun yang memiliki ciri khas tentang Gresik.

“Konsep ini cukup bagus bagi kami dan masuk dalam bagian CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan, dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Kalau konsep ini berhasil terealisasi, tentunya akan membuat nama Gresik terangkat secara sendirinya,” kata bagian Humas dan CSR PT PJB Cabang Gresik, Mohammad Saleh.

Selain itu, kawasan tersebut dipilih, lantaran Jalan Basuki Rahmad serta HOS Cokroaminoto juga tempat perlintasan kendaraan penumpang umum menuju Makam Malik Ibrahim, yang merupakan salah satu Wali Songo dan kerap dikunjungi orang untuk berziarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com