Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdana Membeli Peralatan Pendakian, Butuh Bujet Berapa?

Kompas.com - 02/09/2016, 19:13 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.COM - Sebagai pendaki pemula, wajar bila Anda merasa kebingungan terkait peralatan yang perlu disiapkan. Tak heran bila Anda bingung menentukan bujet untuk membeli peralatan pendakian.

Untuk mendaki gunung, ada beberapa peralatan yang wajib disiapkan secara pribadi maupun kelompok. Peralatan-peralatan itu dibutuhkan demi kenyamanan saat mendaki gunung.

"Biasanya dibagi dua jenis yaitu peralatan pribadi dan kelompok. Peralatan pribadi antara lain sepatu, celana trekking, baju trekking, jaket, sweater (polar), headlamp, buff, senter, matras, sleeping bag, dan alat makan. Peralatan kelompok seperti tenda, kompor, dan alat-alat memasak," kata Pemilik Toko Patagonia Outdoor, Fandhi Achmad kepada KompasTravel, Kamis (1/9/2016).

Berikut kisaran harga peralatan pendakian yang dihimpun KompasTravel dari beberapa toko peralatan pendakian seperti Patagonia Outdoor, Eiger, dan Consina.

Consina

Untuk perlengkapan pribadi seperti ransel ukuran 50-60 liter seharga Rp 500.000, sepatu untuk mendaki gunung Rp 400.000 - Rp 500.000, baju trekking Rp 110.000, celana trekking Rp 175.000, jaket outer layer Rp 250.000 - Rp 300.000, sleeping bag Rp 175.000, jas hujan Rp 350.000 - Rp 500.000, headlamp Rp 115.000 - Rp 200.000, matras jenis militer Rp 50.000, dan buff Rp 65.000 - Rp 90.000.

Perlengkapan kelompok seperti tenda dengan kapasitas tiga orang dijual mulai dari Rp 600.000. Alat-alat memasak seperti trangia dijual dengan harga Rp 550.000.

Total harga peralatan pendakian untuk satu orang mencakup perlengkapan pribadi, tenda, dan alat memasak yang dibagi tiga orang yakni Rp 2.574.000.

Eiger

Untuk perlengkapan pribadi seperti ransel seharga Rp 800.000 - Rp 1.800.000, sepatu untuk mendaki gunung Rp 1 juta - Rp 1,5 juta, baju trekking Rp 95.000 - Rp 175.000, celana trekking Rp 200.000 - Rp 400.000, headlamp Rp 35.000 - Rp 200.000, matras jenis militer Rp 70.000, dan buff Rp 45.000-Rp 75.000. Harga itu belum termasuk peralatan seperti jaket, sleeping bag, dan jas hujan.
 
Tenda dengan kapasitas empat orang dibanderol oleh pihak Eiger seharga Rp 1.700.000.
 
Total harga peralatan pendakian untuk satu orang, mencakup perlengkapan pribadi dan alat memasak yang dibagi tiga orang yakni Rp 3.231.503
 
Patagonia Outdoor
 
Untuk perlengkapan pribadi seperti ransel ukuran 60 liter seharga Rp 600.000, sepatu untuk mendaki gunung mulai dari Rp 300.000, baju trekking Rp 150.000, celana trekking Rp 150.000, jas hujan mulai dari Rp 300.000, sleeping bag Rp 150.000, headlamp Rp 150.000, matras jenis militer Rp 50.000, dan buff Rp 50.000.
 
Untuk perlengkapan kelompok seperti tenda kapasitas tiga orang yakni Rp 750.000, kompor hi cook Rp 150.000, dan alat memasak satu set Rp 300.000.
 
Total harga peralatan pendakian untuk satu orang mencakup perlengkapan pribadi dan tenda, kompor hi cook, alat memasak yang dibagi tiga orang yakni Rp 2.300.000.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com