Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Murah Meriah di Saturday Night Market Chiang Mai

Kompas.com - 30/09/2016, 19:05 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

CHIANG MAI, KOMPAS.com - Wangi makanan menyeruak di udara. Aroma sosis panggang, durian, serta adonan rotee yang tengah digoreng membuat perut sedikit "berontak" meski sudah makan satu jam sebelumnya. Warga dan wisatawan hilir mudik di jalan penuh penjaja barang dan makanan. Saking banyaknya orang, suara mereka hanya terdengar seperti dengungan. 

Di Chiang Mai, Thailand, malam Minggu tak hanya "dirayakan" oleh pasangan yang memadu kasih. Warga lokal, keluarga, sampai solo traveler bertolak ke Wui Lai Street untuk berburu barang dan makanan di Saturday Night Market.

"Chiang Mai punya Saturday Night Market, ada juga Sunday Market. Berbeda lokasi dengan Chiang Mai Night Bazaar yang buka tiap malam," tutur Paiboon Pramuankarn, pemandu wisata yang mengantar KompasTravel dan rombongan dari Tourism Authority of Thailand (TAT) berkeliling Chiang Mai beberapa waktu lalu.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Chiang Mai Saturday Market membentang sepanjang satu kilometer, buka mulai pukul 16.30 dan tutup sekitar pukul 23.00. Di sini turis bisa berburu suvenir dan makanan, salah satunya sosis panggang yang menggugah selera.

Waktu itu pukul 19.00 waktu Chiang Mai (GMT+7, sama dengan Jakarta), dan hujan turun cukup deras. Namun pasar malam ini bukanlah tipe "misbar" alias gerimis bubar. Semua wisatawan membuka payung, atau berteduh sejenak di bawah payung-payung besar milik penjaja makanan. Begitu hujan reda, gerombolan kembali terlihat di jalan utama. 

Chiang Mai Saturday Market membentang sepanjang satu kilometer, buka mulai pukul 16.30 dan tutup sekitar pukul 23.00. KompasTravel memulai perjalanan dari depan 7 Eleven di jalan utama. Masuk ke dalam pasar malam, meliuk di antara kerumunan manusia.

Hampir tiap orang memegang sesuatu di tangan mereka. Entah itu kerajinan tangan, kaus, makanan, atau smoothie yang dibuat dari buah-buahan segar. Lapak yang digelar di kanan dan kiri jalan tidak beraturan jenisnya.

Penjual pakaian menggelar lapak di sebelah gerai smoothie. Penjual sabun lilin beradu wangi dengan gundukan durian di gerai sebelahnya. Pedagang lampion kertas warna-warni terletak di ujung jalan, dipenuhi kerumunan orang di depannya. Warna dan kerlap-kerlipnya seakan menghipnosis pengunjung untuk mampir.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Di sini Anda bisa belanja suvenir dengan harga miring. Kaus dan baju khas Thailand dijual mulai 180 Baht (Rp 67.000). Lampion warna-warni dijual mulai 100 Baht (37.500).

Di sini Anda bisa belanja suvenir dengan harga miring. Kaus dan baju khas Thailand dijual mulai 180 Baht (Rp 67.000). Lampion warna-warni dijual mulai 100 Baht (37.500). Terpesona durian berwarna kuning dan berdaging montok? Satu bungkus bisa dibeli mulai 100 Baht pula.

Layaknya belanja di pasar malam pada umumnya, Anda harus serta-merta menawar harga. Ada baiknya membawa uang tunai dalam Baht sebelum belanja. Mesin ATM tersedia di beberapa sudut Wiu Lai Street.

Kalau letih berkeliling, cobalah masuk ke gerai Thai Massage. Dengan 60 Baht (Rp 23.000), Anda bisa mendapat pijat refleksi kaki selama 30 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com