Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Hangat Menyantap Sate Kuda Lada Hitam

Kompas.com - 01/11/2016, 21:14 WIB

SATE identik dengan daging ayam, sapi, atau kambing. Tidak hanya ketiga daging ini yang bisa disate. Daging kuda pun bisa.

Di Cimahi tepatnya di Jalan Kalidam Nomor H95 berdiri kedai yang menjajakan makanan unik yakni sate kuda. Kedai Sate Kuda Pak Yanto namanya. Kedai tersebut telah beroperasi selama enam tahun.

Daging kuda dipasok dari Cijerah Cimahi. Di sana terdapat pusat jagal daging kuda. Kuda yang disembelih di sana merupakan hewan yang tidak lagi produktif namun masih sehat.

Pasokan daging kuda pun selalu ada di sana lantaran pemiliknya, Yanto, sudah bekerja sama dengan pemasok selama enam tahun.

Daging kuda yang diambil untuk dijadikan sate adalah bagian pinggang atau has. Berbeda dengan daging sapi dan kambing yang diselimuti lemak, daging kuda memiliki karakteristik tanpa lemak.

Diselimuti lemak membuat daging sapi dan kambing mampu bertahan setengah hari di suhu normal. Daging kuda tidak memiliki ketahanan tersebut sehingga perlu penanganan tertentu seperti dimasukkan freezer agar tidak basi.

Daging kuda yang dipakai tidak harus yang muda. Asalkan sehat, cukup umur dan masih segar, kuda bisa disembelih untuk dijadikan sate.

"Daging kuda aman untuk dikonsumsi penderita diabetes karena enggak ada lemaknya," ujar putra Yanto, Mochamad Fachmy saat ditemui di kedainya oleh Tribun Jabar.

Daging kuda pada dasarnya alot dan tidak gurih seperti daging ayam, sapi, atau kambing. Fachmy menyiasatinya dengan menggunakan beragam rempah agar empuk dan tak kalah lezat dengan sate lainnya.

Daging kuda dipotong dan dipilah kemudian dilumuri kunyit, jahe, asem, dan rempah lainnya. Setelah itu, daging ditusuk kemudian dibakar.

"Kita mengiris dagingnya dipilah. Daging yang tidak terpakai sate digunakan untuk rica-rica. Sate murni daging kuda tanpa serat," ungkap Fachmy.

Satu porsi sate kuda berisi sepuluh tusuk dibanderol seharga Rp 24.000. Sate kuda yang telah dibakar dilumuri bumbu kacang atau lada hitam.

Ada baiknya menyantap sate kuda lada hitam tidak perlu lagi menggunakan bumbu kacang karena akan menghilangkan rasa lada hitamnya. Kedua menu tersebut dilengkapi kecap, bawang, acar, dan cengek.

"Paling banyak orang memesan sate kuda lada hitam. Ada sensasi hangat saat dimakan," katanya.

Sate Kuda Pak Yanto mampu menghabiskan hingga 30 porsi sate. Jika sedang ramai pengunjung, sebanyak lebih dari 50 porsi sate terjual. Sate pun bisa dilengkapi lontong seharga Rp 3.000 dan nasi Rp 5.000. (ISA RIAN FADILAH/Ary/Tribun Jabar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com