Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Indonesia, Inilah Waktu Terbaik Liburan di Selandia Baru

Kompas.com - 12/05/2017, 10:20 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Pesawat Singapore Airlines dari Singapura menuju Selandia Baru begitu penuh. Semua kursi terisi penuh. Padahal ini jenis pesawat Airbus A380 berbadan lebar dengan dua tingkat.

Pada perjalanan saya ke Selandia Baru pada Desember lalu, pesawat yang saya tumpangi itu didominasi keluarga. Suara bayi dan anak kecil bersahutan. Bisa dibilang, para penumpang ini adalah turis-turis yang hendak berlibur bersama keluarga di Selandia Baru.

Akhir tahun seperti bulan Desember adalah musim padat kunjungan bagi Selandia Baru. Selain karena memasuki musim liburan bagi banyak negara di dunia, Desember juga awal musim panas bagi Selandia Baru. Cuacanya pun cenderung hangat.

"Berlibur di Selandia Baru?" tanya salah satu awak kabin. Saya hanya mengangguk. "Ini bulan yang tepat, Anda akan suka cuacanya," tuturnya dengan ramah.

(BACA: Kia Ora, Berani Memacu Adrenalin di Selandia Baru?)

Ia benar. Sepanjang perjalanan keliling Pulau Utara dari Selandia Baru selama lebih dari sepekan, cuaca cenderung hangat. Walau bagi orang yang biasa tinggal di negara tropis, cuaca hangat itu bisa dibilang dingin, terutama pada pagi hari atau saat angin berembus. Suhu rata-ratanya sekitar 18 derajat Celsius.

Namun, sebagian besar tempat wisata yang saya kunjungi begitu padat oleh turis. Walau bisa dibilang ramai, pengelolaan pengunjung begitu rapi, sehingga terkesan tidak sumpek.

Kompas.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Bungy jumping di Sungai Waikato, Taupo, Selandia Baru
Hanya saja, jika Anda berencana liburan ke Selandia Baru, Regional Manager South & South East Asia Tourism New Zealand, Steven Dixon, menyarankan turis Indonesia sebaiknya berkunjung saat shoulder season atau musim di antara musim padat kunjungan dengan musim sepi kunjungan.

"Shoulder season di Selandia Baru adalah saat musim semi dan musim gugur," katanya di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

Musim semi di Selandia Baru terjadi pada bulan Maret ke Mei. Sementara musim gugur pada bulan September sampai November.

"Kalau musim panas, lagi ramai dan musim sibuk. Shoulder season adalah waktu terbaik untuk berlibur. Selain cuaca terbaik, juga tidak terlalu ramai," ungkap Steven.

Patut diingat, Selandia Baru berlokasi dekat Australia. Hal itu berarti, seperti Australia, Selandia Baru berada di selatan planet bumi atau di bawah garis khatulistiwa.

Kawasan yang berdekatan dengan kutub selatan mengalami musim yang berkebalikan dengan kawasan yang berdekatan dengan kutub utara.

Jadi, berkebalikan dengan Eropa, musim panas di Selandia Baru terjadi pada akhir tahun hingga awal tahun, yaitu bulan Desember hingga Februari. Sementara musim dingin di Selandia Baru terjadi pada saat kawasan Eropa mengalami musim panas.

Kompas.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Belajar tari Haka, tari perang khas Maori di Temaki Village, Rotorua, Selandia Baru.
Menurut Steven, musim semi dan musim gugur merupakan waktu terbaik untuk turis Indonesia berkunjung karena cuacanya pun mendukung.

Suhu rata-rata musim semi di antara 12-22 derajat Celsius. Sementara musim gugur di antara 10-24 derajat Celsius.

Walau begitu, turis dari negara tropis seperti Indonesia yang terbiasa menikmati matahari sepanjang tahun, perlu juga membawa perlengkapan busana untuk menghalau hawa dingin. Jaket dan busana berlapis disarankan dibawa dan dipakai, terutama jika Anda mudah kedinginan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com