Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Krakatau Belum Dikembangkan

Kompas.com - 27/07/2010, 19:15 WIB

KALIANDA, KOMPAS.com - Keinginan Pemerintah Provinsi Lampung menjadikan Kepulauan Krakatau sebagai magnet utama pariwisata menghadapi banyak kendala, diantaranya terkait infrastruktur, sarana dan prasarana.

Berdasarkan pemantauan Kompas beberapa hari terakhir di Kepulauan Krakatau, Lampung Selatan, terlihat bahwa potensi panorama di wilayah ini kurang bisa dioptimalkan akibat kendala klasik, yaitu infrastruktur, sarana, dan prasarana.

Jalan yang menuju ke Dermaga Canti, yaitu pelabuhan pintu masuk menuju Kepulauan Krakatau, sangat sempit, yaitu lebarnya sekitar 6 meter. Sehingga, bus besar dipastikan sulit melalui jalur ini. Belum lagi, minim marka jalan yang menjadi petunjuk ke dermaga yang memiliki pantai indah ini.

Fasilitas di dermaga ini pun sangat minim. Tidak punya lahan khusus yang sanggup menampung bus. Dermaga ini hanya sanggup menampung sekitar empat mobil. Padahal, ini adalah dermaga terdekat yang menghubungkan ke Kepulauan Krakatau. Di kota terdekat, yaitu Kalianda, juga tidak ada penginapan yang berkualitas bintang tiga ke atas.

Bahkan, lebih repotnya, tidak ada trayek kapal reguler yang bisa mengantarkan pengunjung ke Krakatau. "Kalau untuk ke Krakatau ya harus nyarter. Rata-rata biayanya mengantar seharian Rp 1,8 juta per kapal," ujar Muhsin Ali, pengelola Dermaga Canti.

Ia beralasan, pengunjung ke Krakatau tidaklah menentu tiap harinya sehingga sulit dibuka trayek kapal reguler. Trayek reguler dari Canti ini adalah ke Pulau Sebesi, yaitu pulau yang berbatasan langsung dengan Krakatau. Kalau ke pulau ini, tarif per orang adalah Rp 15.000.

Kondisi fasilitas dan infrastruktur pariwisata di sini jauh ketinggalan dengan di Carita, Provinsi Banten. Daerah ini selama ini dikenal sebagai pintu gerbang favorit para wisatawan untuk menuju ke Krakatau. Dari Carita atau Anyer banyak ditemui penginapan dengan fasilitas terbaik.

Padahal, secara geografis, Krakatau berada di wilayah Lampung. Kompleks gunung berapi yang fenomenal ini lebih dekat jika diakses melalui Dermaga Canti, Lampung Selatan. Selain itu, jika melalui titik ini, para pengunjung bisa mendapatkan pemandangan tambahan, yaitu gugusan kepulauan Sebeku dan Sebesi. "Sehingga, lebih aman dari ombak tinggi. Beda dengan lewat Banten yang langsung melalui perairan terbuka," ujar Muhsin. Menurut dia, perhatian dari pemda untuk peningkatan infrastruktur dan fasilitas masih minim.

Sahroni, Kepala Desa Tejang Pulau Sebeku, menyayangkan pergelaran Festival Krakatau yang kurang banyak melibatkan warga setempat, yang berdekatan langsung dengan Krakatau. "Kalau dulu, tahun 1998-an, masih ada acara lintas alam yang jalurnya melalui Rajabasa, Canti, dan Pulau Sebeku. Sehingga, di sini bisa ramai. Tidak seperti sekarang yang hanya numpang lewat," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

    Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

    Travel Update
    Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

    Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

    Travel Update
    Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

    Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

    Travel Update
    Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

    Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

    Jalan Jalan
    Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

    Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

    Jalan Jalan
    Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

    Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

    Travel Update
    Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

    Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

    Jalan Jalan
    YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

    YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

    Travel Update
    Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

    Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

    Jalan Jalan
    Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

    Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

    Jalan Jalan
    Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

    Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

    Travel Update
    Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

    Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

    Travel Update
    10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

    10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

    Jalan Jalan
    Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

    Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

    Travel Tips
    Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

    Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com