Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Peradaban Kampung Tua

Kompas.com - 07/11/2010, 12:10 WIB

Oleh Lusiana Indriasari

KOMPAS.com — Danau Toba di Sumatera Utara tidak hanya menyajikan keindahan alam yang eksotis. Di kawasan danau vulkanik ini tersimpan jejak peradaban Batak kuno sebelum kedatangan penginjil Nommensen tahun 1862. 

Sisa peradaban ini mudah kita temukan di Pulau Samosir. Untuk mencapai pulau yang berada di tengah Danau Toba ini cukup mudah, salah satunya adalah dengan menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Aji Bata di Kota Parapat. Jika Anda berangkat dari Medan, bisa dicapai dalam waktu tempuh empat jam. 

Kalau tidak ingin repot menjelajahi tempat-tempat bersejarah di Samosir, sebaiknya menyewa kendaraan dari Parapat. Pasalnya, kendaraan umum di Samosir ini masih sangat terbatas. Saking terbatasnya, anak-anak di pulau itu harus bertumpuk di atas atap kendaraan pada jam-jam berangkat atau pulang sekolah. 

Kapal feri yang membawa kami berangkat dari Pelabuhan Ajibata, Parapat, pukul 10.00, menuju Desa Tomok, Kabupaten Samosir. Perjalanan dengan feri menghabiskan waktu lebih kurang satu jam. 

Sebaiknya penumpang kapal membawa pelampung sendiri ketika menyeberangi danau yang dalamnya bisa mencapai 200 meter ini. Sepanjang pengamatan ketika berada di kapal, kami tidak melihat ada pelampung yang siap dipakai dalam keadaan darurat. Setelah kapal merapat, kami pun menginjakkan kaki di Tomok. Tomok adalah desa berpenghuni sekitar 6.000 jiwa. Desa ini dibangun oleh raja bermarga sidabutar, ratusan tahun lalu. 

Berabad-abad lalu, Pulau Samosir dikuasai oleh raja-raja kecil yang memimpin beberapa wilayah desa. Kalau di zaman sekarang, raja kecil mungkin setingkat kepala desa atau camat. Mereka sering berperang. Itulah yang membuat mereka membangun pertahanan untuk melindungi perkampungan yang dihuni keluarga raja dan keturunannya. Perkampungan tua ini sekarang difungsikan menjadi museum. 

Tomok  Di Tomok masih ada rumah asli milik Raja Sidabutar. Rumah panggung yang terbuat dari sejenis kayu besi ini masih berdiri kokoh, ditopang tonggak-tonggak kayu besar yang berfungsi sebagai pilar utama. Menurut Parlindungan, pemandu kami, rumah adat orang Batak ini dibangun dengan sistem pasak. Batang-batang kayu saling mengunci dengan pasak yang dipahat langsung pada kayu. 

Tidak jauh dari kompleks rumah raja terdapat makam keturunan Raja Sidabutar. Di depan kompleks pemakaman berdiri gapura besar yang kaya dengan ornamen yang diukir dengan warna merah, hitam, dan putih. Ketiga warna itu menjadi simbol spiritual orang Batak. 

Di gapura terukir cicak menghadap ke empat payudara. Menurut Mangiring (50), Kepala Adat Desa Tomok, cicak menjadi lambang bahwa orang Batak harus bisa hidup seperti cicak, mudah beradaptasi dengan menempel di mana-mana. Sementara payudara merupakan simbol bahwa ke mana pun si cicak itu pergi, dia harus ingat dengan ibu yang melahirkannya, termasuk tanah kelahirannya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com