Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama Sinetron dan Operasi Plastik

Kompas.com - 26/03/2011, 07:50 WIB

BUS yang mengangkut kami berhenti di sebuah bangunan mirip ruko, bertuliskan ”Nu Plastic Surgery”. Pemandu kami, Eun Mi atau yang kami sapa Mei, langsung membawa kami ke lantai 13. Minuman selamat datang berupa jus jeruk dan camilan biskuit sudah menanti begitu kami memasuki ruang resepsionis.

Seorang pria berdasi menyambut kami dengan sapaan bahasa Indonesia yang cukup fasih. Tempat ini sesungguhnya adalah sebuah klinik, tepatnya klinik bedah plastik. Ya, sore itu kami, 10 jurnalis dari Indonesia, memang dibuatkan janji oleh Korea Tourism Organization untuk melihat salah satu klinik bedah plastik di Seoul.

”Kami tidak tahu berapa persisnya jumlah klinik seperti ini. Yang jelas, rasanya 7 dari 10 perempuan Korea pernah melakukan operasi plastik, entah hidung, bibir, banyak sekali yang ingin mempunyai lipatan kelopak mata atau ingin matanya tampak lebih besar,” kata Jee Hee Lee, manajer proyek di situ.

Kesan yang kami tangkap, yang namanya operasi plastik adalah sesuatu yang sangat terbuka. Tamu yang datang di luar rombongan kami tampak tidak menjadi kikuk berpapasan dengan kami. ”Operasi plastik sudah merupakan bagian dari gaya hidup. Kecenderungan paling terasa terjadi dalam lima tahun belakangan,” ucap Jee Hee Lee.

Menurut Lee, drama televisi yang begitu populer di Korea sangat memengaruhi kecenderungan ini, khususnya bagi perempuan-perempuan muda. ”Mereka ingin secantik seperti idolanya yang mereka lihat di televisi atau di layar bioskop.” Aduhai!

Pengalaman sore itu bagi kami luar biasa. Karena selain dua di antara rombongan kami diberi kesempatan mencicipi suntik botoks, kami dibawa ke sebuah ruangan di mana kami bisa menyaksikan seorang perempuan sedang menjalani liposuction atau sedot lemak.

Dari balik kaca, kami melihat bagian paha atas perempuan yang berbaring tengkurap itu sedang disedot dengan alat seperti pipa sepanjang sekitar 60 cm. Dokter menggerakkan pipa tersebut secara manual seperti halnya seseorang yang tengah mengeluarkan sesuatu, sementara di ujung tempat perempuan itu berbaring tampak sebuah tabung berwarna merah darah bercampur warna keputihan. Itulah lemak bercampur darah yang berasal dari bagian tubuh perempuan yang sedang menjalani penyedotan tersebut.

Bagi kami yang awam, pemandangan dari ruang operasi itu membuat ngilu. Ada banyak cara untuk mempunyai tubuh proporsional, termasuk jalan memintas seperti liposuction yang tengah dilakukan dokter di ruang operasi tadi.

Dijadikan paket wisata

Korea dengan kecanggihan peralatannya gencar menawarkan operasi plastik bukan hanya untuk warganya, melainkan juga untuk orang asing. Menurut Jee Hee Lee, saat ini klien di kliniknya masih didominasi warga Korea. ”Hanya 30-40 persen yang merupakan orang asing. Kebanyakan dari orang asing itu berasal dari China,” katanya. Sayang dia tidak bersedia menyebut persis angkanya. ”Rahasia kami,” jawabnya sambil tersenyum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com