Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Light Walking In Sydney

Kompas.com - 16/07/2012, 13:29 WIB

KOMPAS.com - Sydney, kota berbukit di pesisir Laut Tasman ini memang memesona. Tak hanya hutannya yang luas membentang dan lautnya yang sejernih kristal, beragam festival menarik pun kerap digelar sepanjang musim. Kali ini, festival tahunan Vivid Sydney kembali hadir menghangatkan musim gugur. Ayo, bersenang-senang dibawah kemilau Sydney!!

Vivid Sydney adalah saatnya para seniman, animator, serta musisi lokal dan internasional mengubah Sydney menjadi kanvas cahaya raksasa dengan iringan musik spektakuler. Digelar untuk keempat kalinya, festival ini berlangsung mulai tanggal 25 Mei – 11 Juni 2012. Seperti Sydneysiders – julukan untuk warga Sydney – dan wisatawan lainnya, saya pun tidak mau ketinggalan menyaksikan semarak pembukaan salah satu festival terbaik dunia ini.

Sekitar pukul setengah enam sore, langit sudah gelap. Saya bergabung dengan ribuan orang lainnya di West Circular Quay, tidak jauh dari Museum of Contemporary Art Australia (MCA). Selain Harbour Bridge, lokasi ini adalah titik ideal untuk menyaksikan proyeksi cahaya pada layar atau atap Opera House. Deretan tripod terlihat di sepanjang dermaga, siap mengabadikan moment memukau ini. Semua orang terlihat excited hingga tak lagi menghiraukan dinginnya angin yang berembus dari Antartika.

Atraksi dimulai tepat pukul 6 sore. Mula-mula atap Opera House tampak dihiasi berbagai bentuk awan yang indah. Sedang asyik-asyiknya menikmati, tiba-tiba saya dikejutkan oleh seorang wanita yang nekat memanjat atap tertinggi Opera House! Tak lama kemudian seorang lelaki juga ikut memanjat atap disebelahnya, menemani sang wanita melakukan berbagai gerakan akrobatik. Dari kanan dan kiri saya terdengar seru kekaguman dan jepretan kamera berkali-kali.

Kejutan tidak berhenti disitu, pengunjung kembali gempar saat Opera House perlahan menghilang, lenyap ke dasar bumi. Atraksi ini terasa benar-benar hidup, sesaat terlupa kalau semua adalah permainan cahaya semata. Berbagai animasi mengagumkan terus berputar, menunjukkan kepiawaian para desainernya. Opera House tampak memukau dibawah cahaya 3 Dimensi!

Tidak hanya Opera House yang berhias, bangunan di sekitarnya juga ikut ambil bagian. Sebut saja MCA, Overseas Passenger Terminal, Customs House dan gedung pencakar langit di sekitarnya. Animasi penghias gedung MCA adalah salah satu yang paling meriah. Loopnya menampilkan beragam jenis animasi mulai dari yang abstrak hingga kartun yang menyerupai Charlie Caplin naik sepeda. Seni graffiti juga terlihat ditampilkan pada dinding bangunan lain di sebelahnya.

Festival yang dapat dinikmati mulai pukul 6 sore hingga tengah malam ini terdiri dari 63 titik cahaya yang tersebar mulai dari Opera House, Circular Quay, The Rocks hingga Walsh Bay. Festival ini sangatlah interaktif, pengunjung tidak sekadar menonton tetapi diajak terlibat meramaikan.

Di area Walsh Bay misalnya, terdapat light sculpture yang lucu. Sculpture itu akan menyala warna-warni dengan musik yang indah jika orang di depannya mengangkat tangan ke atas dan mulai menari.

Di Circular Quay lain lagi, beberapa sepeda diberi sayap lampu. Sepeda-sepeda ini harus dikayuh agar sayapnya menyala; makin cepat kayuhannya, making terang cahayanya. Yang paling seru adalah papan lampu dengan sensor suara, tutupnya akan terbuka sesuai dengan kekuatan suara.

Tak ayal pengunjung bergantian berteriak-teriak di depan papan ini, mulai dari anak kecil dengan suara melengking hingga kakek-kakek dengan suara bariton. Lumayan untuk menyalurkan stress, kapan lagi bisa teriak-teriak di tengah kota tanpa khawatir disangka gila?

Dibawah gemerlapnya malam, saya beranjak dari West Circular Quay menuju The Rocks. Selang sepuluh menit kemudian saya lebur bersama ramainya pengunjung night food bazaar. Bazaar yang diadakan setiap weekend ini membentang kira-kira seratus meter, mulai dari samping Guylian Belgian Chocolate Cafe hingga di depan Lowenbrau Keller. Dinginnya malam seketika menghangat oleh harum aroma daging dan bumbu serta manisnya kue dan buah yang tercium di angkasa. Yummm...

Tenda-tenda yang menyediakan berbagai pilihan makanan mulai dari Asia, Eropa hingga Timur Tengah ramai diserbu. Trotoar pun seolah menjadi lokasi standing party, dipadati oleh pengunjung dengan piring styrofoam ditangan dan petikan gitar seorang pengamen dari salah satu pojoknya. Walau berlangsung diluar ruangan dan tanpa heater, lokasi bazaar ini adalah tempat terhangat yang pernah saya datangi selama autumn ini.

Rasanya tidak mungkin saya mengunjungi The Rocks tanpa mampir ke Guylian. Kafe cokelat yang cozy ini adalah pilihan tepat untuk bersantai sebelum melanjutkan light walking. Hmmm, nikmatnya menyesap potongan cokelat yang meleleh di dalam cangkir... Truffle, praline dan kue-kue cokelat Belgia begitu menggoda dari balik etalase kaca. Mana tahan?? Istimewanya, membeli sekotak cokelat disini berarti berkontribusi dalam program pelestarian kuda laut dan ekosistemnya.

Setelah cukup kenyang dan hangat, saya meneruskan light walking disekitar The Rocks. Di kawasan kota tua ini saya terpesona oleh terowongan Argyle Street yang telah disulap menjadi hutan bunga, mulai dari bunga matahari, aster hingga mawar!

Light walking malam ini ditutup dengan mampir di The Argyle, tempat hangout favorit Sydneysiders. Bar ini wajib dikunjungi bukan hanya karena tempatnya yang luas dan mewah dengan karpet merah yang digelar melintasi pintu gerbang hingga inner courtyard. Bar ini juga wajib dikunjungi karena merupakan salah satu titik cahaya Vivid Sydney yang istimewa. Di langit-langit pintu masuk utamanya terlihat light sculpture berbentuk segerombolan burung yang sedang terbang. Burung-burung ini terbuat dari baja berlapis emas 24 karat. Ripper!

Malam ini Sydney didominasi warna-warni dan wajah-wajah ceria. Ah, Sydney memang memesona... (Wenny Kohongia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com