Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selaras dengan Alam di Ammatoa

Kompas.com - 18/02/2013, 20:00 WIB

PROVINSI Sulawesi Selatan bukan hanya terkenal dengan Pantai Losari di Makassar dan makanan laut yang segar. Penjelajahan Kamga, pembawa acara program Explore Indonesia yang tayang di Kompas TV berlanjut ke beberapa wilayah seperti Kabupaten Sinjai, Bulukumba, dan Maros.

Sekitar 250 kilometer dari ibu kota Provinsi, dalam pelukan rerimbunan hutan, hidup komunitas adat Ammatoa. Mereka menetap di Desa Tana Toa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba dan salah satu tujuan eksplorasi Kamga.

Komunitas adat Ammatoa dikenal sebagai Suku Kajang. Suku ini memiliki gaya hidup berbeda dengan masyarakat kebanyakan. Mereka hidup sederhana, anti kemewahan, dan tetap bertahan tradisional di tengah gempuran modernisasi.

Penduduk yang tinggal di kawasan Kajang Dalam hidup dengan cara-cara yang konvensional. Bagi mereka, teknologi dapat memberikan dampak negatif bagi kehidupan dan merusak sumber daya alam.

Hutan, bagi mereka, ibarat seorang ibu yang memberikan perlindungan sekaligus harus dilindungi. Kamasea-masea, sebuah prinsip hidup yang mereka anut yang berarti kesederhanaan dan kesamaan derajat di hadapan Sang Pencipta.

“Apa sebenarnya makna dari kamasea-masea?” Kamga bertanya kepada Muhannis, budayawan setempat.

“Jadi mereka pada dasarnya berprinsip hidup kamasea-masea sifat hidup prihatin dan  sederhana. Bukan berarti mereka anti teknologi tapi mereka tidak ingin menggunakan untuk menjaga kesucian hatinya tetap kamasea-masea,” jelas Muhannis.

Kalau ada penduduk mau menikmati hal-hal yang sifatnya modern, masyarakat setempat mempersilakannya untuk tinggal di luar kawasan. Suku Kajang memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dengan mengolah apa yang tersedia di kawasan hutan yang boleh diusahakan.

Sebut saja seperti, bahan pewarna pakaian yang menggunakan daun tarung, air, dan kayu. Semuanya digunakan sesuai ketentuan adat dan izin pemimpin suku, Sang Ammatoa.

Jika malam tiba, kawasan adat Ammatoa gelap gulita. Hanya cahaya bulan yang menemani. Lampu minyak yang digunakan sebagai penerangan pun harus dimatikan jika hendak tidur. Alhasil, sinar bintang sungguh terlihat jelas dan memukau. Sebuah pemandangan yang jarang ditemui di kota besar.

Seperti apa rasanya hidup selaras dengan alam di Kawasan Adat Ammatoa? Saksikan penjelajahan Kamga di "Explore Indonesia", Selasa (19/2/2013) pukul 11.00 dan 21.00 WIB hanya di Kompas TV. (Kompas TV/ Amelia Tagaroi)

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com