Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemandian Air Tawar di Tepian Pantai

Kompas.com - 25/06/2013, 11:48 WIB
BERWISATA ke wilayah utara ”Pulau Dewata”, jangan lewatkan berenang di Yeh Sanih, tepian pantai Desa Pakraman Sanih, Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali. Pemandian air tawar itu tak pernah bercampur sedikit pun dengan asin air laut yang jaraknya hanya beberapa meter. Berenang di danau dengan tenang sambil menikmati keindahan pantai....

Yeh dalam bahasa Bali berarti air dan Sanih merupakan nama desa itu. Yeh Sanih merupakan mata air yang berada di wilayah Sanih. Sumber mata air jernih ini muncul sekitar tahun 1930. Masyarakat memercayai air yang mengucur tanpa henti itu adalah mata air suci dari Gunung Batur di Kabupaten Bangli. Jarak Batur ke Yeh Sanih sekitar 40 kilometer (km).

Air itu melewati pura yang letaknya lebih tinggi dari pantai. Air yang ditampung menjadi pemandian itu merupakan air kucuran terakhir setelah melewati pura. Kucurannya muncul di beberapa titik di antara batu-batu yang sekaligus menjadi dinding kolam pemandian.

Sebanyak dua kolam pemandian pun dibangun warga dengan susunan batu-batu. Kolam besar memiliki kedalaman sekitar 1,5 meter yang diperuntukkan bagi orang dewasa. Kolam lain berdiameter lebih kecil dengan kedalaman setengah meter khusus untuk anak balita dan anak-anak. Airnya bening dan sejuk.

Bermain ikan kecil

Pemandangan sekitar pemandian ini menunjang kenikmatan berendam atau berenang, apalagi ketika sore tiba. Senja kian membuat siapa pun betah dan tak ingin melewatkan panorama pantai, persis di depan pemandian. Bermain air di pemandian Yeh Sanih juga bisa diwarnai dengan bercengkerama dengan ikan kecil di dalamnya. Seru!

Soal kebersihan, pengelola tetap menjaga kawasan wisata sekitar 64 are (sekitar 6.400 meter persegi) itu. Seminggu sekali, pengelola menguras dan membersihkan sampah dan lumut yang muncul.

Manajer Obyek Wisata Yeh Sanih Ketut Sumanasa mengatakan, air tawar Sanih tak pernah kering meskipun musim kemarau. ”Karena itu, kami berupaya melestarikan dan merawat keberadaan air yang dipercaya mengalir dari Gunung Batur ini. Kami rutin setiap dua tahun sekali menggelar upacara adat untuk penyucian Yeh Sanih ini,” katanya beberapa saat lalu.

Warga pun percaya mata air ini berkah dari Sang Hyang Widi dan harus tetap lestari. Mereka berupaya menjaganya hingga saat ini. Setiap dua tahun sekali, umat Hindu di Yeh Sanih menggelar ritual Nyepi. Ritual itu berbeda dengan penyepian sesuai kalender nasional.

Penyepian warga setempat ditentukan pada saat bulan dalam posisi tilem (gelap) dalam hitungan kalender mereka. Mirip dengan perayaan Nyepi pada umumnya, umat Hindu di Yeh Sanih tidak boleh menyalakan api (amati geni), tak boleh bekerja (amati gawe), tak boleh bepergian (amati lelungan), dan tidak boleh bersenang-senang (amati lelanguan).

Prosesinya pun serupa, dari pukul 06.00 hingga waktu yang sama di keesokan harinya. Meski jalanan sepanjang Yeh Sanih tak ditutup untuk umum, pengguna jalan tetap mendapatkan pengumuman agar menghormati warga yang tengah menjalani ritualnya. Hanya, jalan kecil atau gang sekitar desa itu tetap ditutup untuk umum.

Oleh karena penyepian ini ditujukan untuk penyucian Yeh Sanih, obyek wisata pemandian andalan Buleleng itu pun terpaksa ditutup bagi pengunjung. Sejumlah pecalang (petugas keamanan khusus dari desa) akan menjaga selama prosesi ini berlangsung.

”Hanya di desa ini prosesi Nyepi bisa berlangsung dua kali setiap dua tahun sekali,” kata Sumanasa.

Setiap hari, wisatawan lokal dan mancanegara datang ke obyek wisata itu. Wisatawan bisa berkunjung mulai pukul 08.00 hingga pukul 18.00. Harga tiket untuk pengunjung dewasa adalah Rp 5.000 per orang. Harga tiket untuk pengunjung anak-anak Rp 3.000 per orang.

Setiap hari, sekitar 100 wisatawan datang ke Yeh Sanih. Tak hanya pemandian alami yang ditawarkan, Yeh Sanih juga melengkapi dirinya dengan sajian permainan anak-anak, seperti kereta main dan tempat makan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com