Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Bersepeda di Negeri Orang

Kompas.com - 20/08/2013, 10:51 WIB
Fira Abdurachman

Penulis

KOMPAS.com - Bersepeda di negeri orang harus siap melalui jalan yang asing dan tidak dikenal. Selain melawan rasa takut di tempat asing, juga menuntut kita lebih banyak mempelajari jalur dan budaya lokal tempat kita bersepeda.

Aristi Prajwalita Madjid sejak 2008 acap kali bersepeda di luar negeri. Bersepeda adalah salah satu hobi yang digelutinya sejak kecil. Bagi Aristi bersepeda di luar negeri adalah menjelajahi tempat yang baru. “Luar negeri justru lebih ramah terhadap pesepeda dibanding dalam negeri”, ungkapnya.

Ada 3 hal yang harus dipersiapkan yaitu mental, fisik, dan peralatan. Pesepeda harus siap menghadapi perjalanan yang pasti akan melelahkan termasuk menghadapi tekanan saat menghadapi lingkungan yang baru.

Aristi mengungkapkan pengalamannya bahwa salah satu hal yang membuat stres adalah saat membaca petunjuk arah dan peta yang bahasanya beda. "Tapi itu justru membuat kita lebih kreatif," ujarnya. Dia menambahkan, "Capek dan bosan ada fasenya. Itu harus kita kalahkan. Tipsnya ya istirahat."

ARSIP ARISTI PRAJWALITA MADJID Bersepeda di Eropa.
Aristi, yang bekerja di bidang pelayanan kesehatan, menekankan pentingnya persiapan fisik sebelum berangkat. Setidaknya perlu latihan rutin 2 bulan sebelum berangkat. "Perhitungkan kekuatan tubuh dan jangan dipaksakan. Harus ada persiapan. Kalau tidak akan menyusahkan diri sendiri nantinya," katanya.

Menurut Aristi, umumnya latihan lebih dari 3 kali seminggu selama 2 jam untuk jarak pendek setiap kali perjalanan.

Selain itu, jangan abaikan makanan sehat terutama karbohidrat yang mudah dicerna seperti oatmeal, pisang, atau apel. Jaga cairan dengan minum yang banyak.

Aristi juga tidak menampik untuk mengonsumsi suplemen, terutama bila bersepeda dengan mengambil rute yang panjang. "Kondisi badan kan dibuat tidak normal jadi butuh penunjang. Tapi makanan utama tetap lebih penting," ujarnya kepada Kompas.com

Tak kalah penting adalah persiapkan sepeda sebaik mungkin. "Walau perjalanannya hanya sebentar, hanya city tour (keliling kota) misalnya, service sepeda adalah penting untuk mencegah hal yang terburuk," jelas Aristi.

ARSIP ARISTI PRAJWALITA MADJID Bersepeda di Indochina.

Hal terpenting dalam mempersiapkan sepeda adalah membersihkan sampai simpul terkecil sepeda dan rem. "Rem adalah nyawa," ucap Aristi.

Untuk urusan packing atau membawa sepeda di pesawat, lanjut Aristi, maskapai penerbangan sekarang sudah cukup bersahabat dengan alat olahraga. Saat check-in, jangan lupa lapor ke maskapai penerbangan. Keuntungannya akan dimasukkan ke sport equipment  (alat olahraga). Aristi menambahkan, "Biasanya akan lebih aman dan mendapatkan harga khusus".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com