Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Pakai Rupiah, Kembaliannya Ringgit

Kompas.com - 30/08/2013, 14:06 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat melakukan perjalanan mengelilingi Nusantara dalam program terbaru yang diusung Kompas TV bertajuk 100 Hari Keliling Indonesia, tim Kompas TV sempat singgah di wilayah perbatasan antara Malaysia dan Indonesia. Wilayah perbatasan ini berada di Kalimantan.

Perbatasan negeri yang disambangi oleh tim adalah Pulau Tarakan dan Pulau Sebatik. Mulanya tim menuju ke Pulau Tarakan yang berada di Kalimantan Utara. Perjalanan ke perbatasan dikisahkan kembali oleh Anggun Wicaksono, salah satu tim 100 Hari Keliling Indonesia. Untuk menuju Pulau Tarakan, mereka menggunakan kapal feri dari Berau.

"Kita di sana menemukan wajah Kalimantan layaknya Kalimantan perbatasan," ujar Anggun saat menceritakan kisah perjalanannya kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (22/8/2013).

Anggun bercerita, di Tarakan banyak ditemui barang-barang buatan Malaysia, seperti perlengkapan mandi, air minum, dan gas. Bahkan, lanjutnya, saat berada di Pulau Sebatik, pemandu acara "100 Hari Keliling Indonesia", Ramon Y Tungka sempat mendapatkan uang kembalian berupa uang ringgit saat membeli barang dari penduduk setempat.

"Jadi di sana Ramon sempat belanja air mineral. Kembaliannya ringgit," ucap Anggun.

Jalur Kalimantan menurutnya adalah jalur terberat yang dilalui selama perjalanan. "Kalimantan itu pulau paling berat yang kita lewatin. Pulau paling menantang, kita masuk hutan nih di Kalimantan. Di sana juga akses jalannya parah," tutur Anggun.

Meski demikian, dia mengatakan, Kalimantan menjadi pulau yang membuat tim semakin solid. "Banyak cerita seru di Kalimantan. Cukup memakan waktu di sana. Tapi di sana pulau yang paling buat kita gemuk. Kita makan terus di sana, minumnya susu kedelai karena susu kedelai murah," paparnya.

Beberapa kisah perjalanan tim Kompas TV mengelilingi Indonesia pernah ditayangkan Kompas.com. Dalam waktu dekat, kisah perjalanan secara lengkap akan ditayangkan di Kompas TV dalam program 100 Hari Keliling Indonesia.

Pada perjalanan tersebut, mereka tak hanya menyajikan keindahan panorama bumi Indonesia. Sisi budaya juga dibahas, serta masalah sosial, dan masalah lingkungan, sampai problematika transportasi yang dihadapi oleh tim.

Tim Kompas TV menjelajahi bumi Nusantara menggunakan transportasi umum. Mereka menempuh perjalanan darat dan laut dari Jakarta, lalu menyeberang Pulau Sumatera, berlanjut menjelajahi Pulau Kalimantan.

Setelah itu, mereka menempuh perjalanan ke Maluku dan dilanjutkan ke Papua. Kelar menjelajahi ujung-ujung timur Indonesia, mereka melanjutkan perjalanan ke Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, kemudian Bali.

Terakhir, dari Bali, mereka menyeberang ke Pulau Jawa. Setelah menjelajahi Pulau Jawa, tim pun akhirnya sampai di Jakarta melalui Stasiun Gambir, lalu dilanjutkan naik ojek menuju Gedung Kompas TV di Palmerah Barat, Jakarta, Rabu (3/7/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com