Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teluk Betung, Jejak Pelabuhan Lampung

Kompas.com - 28/09/2013, 17:47 WIB
LAMPUNG, KOMPAS —Tak terasa sejak meninggalkan Pulau Weh delapan hari lalu, kami tiba di provinsi paling ujung timur Pulau Sumatera, Bandar Lampung, Jumat (27/9/2013). Dari catatan perjalanan, rupanya kami sudah berkendara sejauh 2.668.9 kilometer. Letih sudah pasti. Namun, semangat kami untuk melanjutkan perjalanan sampai ujung timur Indonesia, Merauke, masih menggebu.

Seperti halnya di Sumatera, kami yakin masih akan banyak lagi pengalaman baru yang akan didapat. Indonesia kaya dengan keanekaragaman budaya. Keindahan panoramanya yang tiada tara selalu menghibur di sepanjang perjalanan. Sejarah kota yang kami lalui juga menjadi daya tarik tersendiri.

Perjalanan ke Lampung dari Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, hanya berjarak 213,4 kilometer. Namun, ini bukan perjalanan yang mulus. Kami dituntut waspada dan harus ekstra hati-hati karena jalur ini cukup rawan akibat sejumlah ruas jalan tambal sulam dan berlubang, seperti di Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. Selain itu, truk bertonase besar juga melintas di Banjar Jaya hingga ke Tegineneng, Lampung Tengah, sampai tiba di Bandar Lampung.

Saat tiba di Bandar Lampung, entah mengapa ada perasaan kuat yang ”mengajak” kami untuk singgah di Teluk Betung. Mobil kami kemudian meluncur ke areal Gudang Lelang, yaitu melewati jalan menuju pelabuhan nelayan Teluk Betung, yang menjadi salah satu legenda kemajuan ekonomi Lampung. Dari alat pengukur suhu yang ada di mobil, suhu udara mencapai 34 derajat celsius.

Kami kemudian berjalan melalui jalan di pasar ikan yang relatif bersih dan tidak becek sebelum akhirnya tiba di tepi pantai, tempat perahu-perahu nelayan berlabuh. Di sini ramai pedagang yang menjual aneka penganan olahan hasil laut. Mereka adu untung menyajikan penganan otak-otak, pempek, atau bakwan kepiting dan udang. Berjalan mendekati laut, barang yang dijajakan berganti berbagai jenis ikan, cumi-cumi, udang, dan kerang segar.

Pelabuhan tersebut mulai ramai oleh pendatang dari sejumlah daerah sejak tahun 1839. Tidak hanya sebagai pelabuhan nelayan, kawasan itu juga menjadi tempat bersandar kapal-kapal pengangkut komoditas dari Bugis, Jawa, Aceh, dan Palembang. Kini, pelabuhan untuk barang pindah ke Pelabuhan Panjang, yang berjarak sekitar lima kilometer dari Gudang Lelang.

Sebutan Gudang Lelang kemudian muncul karena aktivitas lelang ikan para nelayan dan pembuatan tempat pelelangan ikan oleh pemerintah setempat tahun 2012. Lokasi Gudang Lelang tepat di dermaga kapal nelayan. Sebagian besar nelayan dan pedagang datang dari Jawa. Mereka datang dengan harapan mengubah nasib.

Keberadaan pelabuhan tua tersebut tercatat dalam sejarah pembangunan Masjid Jami al-Anwar, salah satu masjid tua di Lampung. Masjid ini pertama kali dibangun pada tahun 1839. Masjid yang berjarak sekitar satu kilometer dari Gudang Lelang ini didirikan oleh umat Islam yang masuk ke Lampung bersamaan dengan sektor perdagangan yang mengalami kemajuan melalui Teluk Betung. (AHA/UTI/HAM/OTW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Hotel Story
 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com