Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keindahan Bawah Laut Karimata Terancam Bom Ikan

Kompas.com - 09/10/2013, 17:28 WIB
Kontributor Singkawang, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Keindahan alam bawah laut Pulau Karimata terancam rusak akibat penggunaan bom ikan oleh nelayan di sekitar Pulau Karimata. Ekosistem terumbu karang yang terhampar di kawasan cagar alam laut itu pun mulai mengalami kerusakan. Status kawasan ternyata tak mampu melindungi kekayaan bawah laut tersebut luput dari aktivitas penggunaan bom ikan oleh nelayan yang tidak bertanggung jawab.

Secara geografis, Kepulauan Karimata berada di selat perairan antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera. Terletak di Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.

Gugusan Kepulauan Karimata terdiri dari dua pulau besar yaitu Pulau Karimata dan Pulau Serutu, serta tujuh pulau kecil, di antaranya Pulau Belian, Pulau Busung, Pulau Segunung, Pulau Genting, Pulau Serungganing, Pulau Bulu dan Pulau Kera.

Cagar alam laut yang memiliki luas 77.000 hektar pun terancam rusak. Kerusakan itu terungkap saat beberapa anggota Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Tanjungpura (Mapala Untan) Pontianak ketika melakukan penyelaman di perairan Karimata.

Bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) SKW 1 Ketapang, tim dari Mapala Untan melakukan pendataan terumbu karang di kawasan cagar alam laut Karimata. Pendataan dilakukan pada tanggal 23 September hingga 1 Oktober 2013 di beberapa titik penyelaman.

Jelas terlihat terumbu karang yang hancur oleh pengeboman dengan indikator penangkapan kimak (sejenis kerang) di perairan tersebut. "Miris saat melihat hancurnya kekayaan alam Karimata. Kekayaan ini seharusnya menjadi daya tarik wisatawan seandainya terumbu karang ini terjaga dengan baik oleh penduduk setempat," ujar Pandi Sanjaya, Rabu (9/10/2013), salah satu anggota tim Mapala Untan yang turut melakukan penyelaman.

Pandi memaparkan, terumbu karang tersebut sebagai tempat hidup dan berlindungnya berbagai jenis habitat. Di antaranya ikan anemon yang hanya ditemukan di beberapa titik. Ikan tersebut menjadi indikator yang berkaitan erat dengan keberadaan terumbu karang dan ikan yang menjadi target tangkapan karena nilai ekonomisnya.

Kurangnya pengawasan dan tindakan yang tegas bagi nelayan yang melakukan penangkapan dengan bom menyebabkan merajalelanya aktivitas ini. Penyuluhan dan pendekatan terhadap nelayan sepertinya belum maksimal.

"Harus ada penanggulangan oleh pihak terkait agar ini tidak berkelanjutan. Kalau memang kepedulian dan kelestarian Karimata terjaga bukan hanya mempertahankan status kawasan, tapi juga menguntungkan bagi semua pihak, karena berkaitan dengan pendapatan masyarakat," tegas Pandi.

Hingga berita ini diturunkan, pihak BKSDA SKW 1 Ketapang yang berwenang terhadap kawasan tersebut belum bisa dihubungi untuk konfirmasi terkait kerusakan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com