Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI) Lukmanul Hakim dalam Forum Halal Global di Jakarta, Rabu (30/10/2013), mengatakan, selain populasi Muslim, potensi wisata syariah di Indonesia itu juga bisa dilihat dari beberapa hal lain yang mendukung.
Pendukung itu di antaranya meningkatnya konsumsi produk halal, naiknya jumlah perbankan syariah dalam lima tahun terakhir, indeks kesadaran produk halal yang juga naik 70 persen dari 2009 menjadi 92 persen pada 2010, serta jumlah produk bersertifikat halal yang naik 100 persen dalam kurun waktu 2009-2010.
"Perlu kesadaran dari para pelaku industri pariwisata untuk membuat wisata syariah memiliki nilai jual karena populasi Muslim di Indonesia sangat besar, sekitar 209 juta orang. Ini peluang," katanya.
Menurut Lukman, Islam sangat memengaruhi kultur hidup orang-orang Indonesia sehingga wacana penerapan pariwisata syariah sangat besar potensinya untuk berkembang.
Dia menjelaskan, pada 2011, wisatawan Muslim dunia menghabiskan dana 126 miliar dollar AS untuk berwisata dan hanya sebesar 1,53 juta dollar AS yang dihabiskan di Indonesia. "Ini berarti kesempatan besar untuk meningkatkan wisata syariah di Indonesia," katanya.
Dalam pariwisata syariah diperlukan beberapa aspek utama, yaitu ketersediaan makanan halal, fasilitas ibadah yang memadai, pelayanan buka puasa selama Ramadhan, serta adanya pembatasan aktivitas-aktivitas yang tidak sesuai dengan syariah.
Indonesia menawarkan sembilan destinasi wisata syariah, yaitu Sumatera Barat, Riau, Lampung, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Lombok, dan Makassar. Penetapan destinasi wisata syariah tersebut merupakan persiapan menjelang peluncuran produk wisata syariah tahun 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.