Edi mengatakan, kapal itu nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai kapal wisata, dan pihaknya sudah menyiapkan konsep yang akan ditawarkan dalam pengelolaan kapal pesiar ini. "Kapal pesiar ini nanti bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengarungi daerah Sungai Batanghari," ujarnya.
Edi mengakui, anggaran untuk pembelian kapal ini awalnya masih dikaji ulang atas permintaan DPRD Provinsi Jambi, namun saat ini anggaran tersebut sudah disetujui.
Awalnya anggaran untuk membeli kapal wisata itu dinilai tak layak, karena besarnya hanya Rp 2 miliar, sehingga DPRD mempertanyakan dan menyatakan anggaran sebesar itu hanya bisa untuk beli kapal pompong.
Dia menjelaskan, kapal wisata itu akan dilengkapi sejumlah fasilitas dan berlantai dua dengan panjang sekitar tujuh meter. "Saat berada di atas dek kapal, penumpang bisa melihat view kiri dan kanan. Di bawahnya ada ruangan, dan ada fasilitas karaoke, dan bisa digunakan untuk jalan-jalan anak sekolah dalam mengisi liburan," katanya.
Edi menyatakan pengelolaan kapal itu masih dicari formulasinya yang paling baik, bisa saja dikelola dinas atau diserahkan kepada pihak ketiga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.