Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Dominasi Kunjungan Wisman ke Sumbar

Kompas.com - 10/01/2014, 18:06 WIB
PADANG, KOMPAS.com - Turis asal Malaysia masih mendominasi kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Sumatera Barat (Sumbar) pada Januari hingga November 2013.

"Dari 42.614 total kunjungan wisman selama hampir setahun, sebesar 31.057 di antaranya berasal dari Malaysia, dan mendominasi kunjungan wisman ke Sumbar setiap bulannya," kata Kepala Badan Pusat Statistik Sumbar, Yomin Tofri di Padang, Kamis (9/1/2014).

Berdasarkan data statistik, kunjungan wisatawan asing menuju ranah Minang pada Januari hingga November 2013 mengalami peningkatan sebesar 31,64 persen dibading periode yang sama tahun 2012. Pada tahun lalu, turis dari Negeri Jiran tersebut juga mendominasi kunjungan dari 10 negara pasar utama wisatawan mancanegara.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Jam Gadang di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Rabu (8/6/2011). Jam peninggalan zaman kolonial Belanda ini merupakan salah satu daya tarik wisata di Kota Bukittinggi.
Di samping itu, terdapat juga turis asal Australia sebanyak 2.205 orang, Singapura 912 orang, China 512 orang, Perancis 449 orang, Inggris 294 orang dan Jerman 227 orang. Selanjutnya dari Amerika sebanyak 216 orang, Jepang 126 orang dan Belanda 150 orang.

Destinasi wisata yang dikunjungi antara lain, Pariaman, Kota Padang, Bukittinggi, Padang Panjang, Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, Agam, Tanah Datar, Mentawai, dan Solok Selatan. Selain berwisata, para wisman ini juga banyak yang berbelanja, apalagi ketika mereka mengunjungi Bukittinggi.

Jumlah wisman ke Sumbar hanya dihitung dari yang berkunjung dari negaranya dan mendarat langsung di Bandara Internasional Minangkabau tanpa transit di kota-kota lain di Indonesia. "Mereka rata-rata menginap di sejumlah hotel berbintang selama sekitar dua hari," tambah Yomin.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Arsitektur di dalam Istano Basa Pagaruyung, Nagari Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa (4/6/2013). Rumah tradisional bergaya khas Minangkabau ini digunakan sebagai tempat jamuan makan saat pelaksanaan Tour de Singkarak 2013.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

Travel Update
Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Travel Update
5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com