Panusunan mengatakan pasar oleh-oleh marak di sejumlah tempat di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung dengan para pedagang yang memajang aneka kerajinan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin dan seniman Bali.
"Hasil kerajinan usaha IMK itu sangat diminati wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara dalam menikmati liburan di Pulau Dewata," ujar Panusunan Siregar.
Dia menjelaskan produksi IMK di Bali selama triwulan IV-2013 mengalami pertumbuhan sebesar 1,91 persen, namun angka itu masih lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 6,03 persen.
Pertumbuhan produksi IMK pada triwulan IV-2013 tidak sekencang pertumbuhan pada triwulan III-2013. Hal itu dipengaruhi oleh tingkat kunjungan wisatawan asing maupun dalam negeri.
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali mengalami penurunan sebesar 4,35 persen dari 912.726 orang pada triwulan III-2013 menjadi 872.950 orang pada triwulan IV-2013.
Panusunan mengatakan jika dicermati secara periode tahunan (y-on-y), jumlah wisman ke Bali meningkat 14 persen dari 765.738 orang pada triwulan IV-2012 menjadi 872.950 orang pada triwulan IV-2013.
Dalam konteks lain, lanjut Panusunan, yang menarik dari bisnis pariwisata adalah pengembangan IMK mampu memberikan dampak ganda terhadap industri lain, seperti makanan, akomodasi, transportasi, hiburan, dan pameran.
"Dengan demikian investasi yang dikembangkan harus ditempatkan pada bidang pariwisata yang memiliki kompetensi untuk bersinergi dengan komponen pariwisata lainnya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.