Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekayaan Kuliner Nusantara Perlu Sentuhan Kreatif

Kompas.com - 06/03/2014, 16:33 WIB
NUSA DUA, KOMPAS.com - Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf, Syamsul Lussa menyatakan Indonesia memiliki beragam kuliner yang belum digarap secara maksimal sehingga perlu sentuhan kreatif untuk menjadikannya sebagai makanan khas Nusantara yang dikenal dunia.

"Sedikitnya ada 300 etnis di Indonesia yang memiliki kuliner, namun yang tergarap baru sekitar 10 persen saja. Karena itu kami di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan terus mendorong juru masak mengembangkan kreasi dalam penyajian makanan kepada wisatawan yang datang ke Tanah Air," kata Syamsul Lussa di sela pameran "Food, Hotel and Tourism Bali 2014" di Nusa Dua, Kamis (6/3/2014).

Syamsul mengatakan peluang Indonesia untuk memperkenalkan makanan kepada masyarakat dunia cukup terbuka, karena masing-masing etnis dan daerah memiliki makanan khas yang patut diperkenalkan kepada masyarakat internasional.

"Beragam kuliner tersebut menjadi khazanah menu makanan Nusantara sehingga ini juga menjadi penunjang pariwisata yang ada di Indonesia," ucapnya.

Menurut Syamsul, wisatawan asing yang datang ke Indonesia tidak hanya ingin menikmati keindahan pemandangan dan seni budaya, tetapi mereka juga ingin menikmati kuliner daerah.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Bakmi Goreng Jawa, rasanya tidak terlalu manis dengan tekstur mi yang lembut.
"Wisatawan asing juga ingin mencicipi kuliner daerah yang dikunjungi. Namun sampai saat ini belum semua daerah mampu menyajikan makanan tersebut berkelas restoran dan hotel berbintang," ujarnya.

Menyinggung upaya promosi kuliner Indonesia, lanjut Syamsul, seiring kemajuan pariwisata di Tanah Air, maka semua elemen masyarakat dan para juru masak hotel harus melakukan inovasi dan kreativitas sehingga mampu menarik minat wisatawan untuk menikmati menu makan tersebut.

"Kita harus mampu mempromosikan kuliner Indonesia seiring pesatnya perkembangan pariwisata di Tanah Air. Kita harus mampu bersaing dalam menyajikan makanan," ucapnya.

Syamsul mengakui makanan Indonesia yang terkenal adalah rendang. Kini makanan asal Sumatera tersebut sudah mampu menembus pasar dunia. "Rendang menjadi makanan favorit di dunia internasional, bahkan mendapat predikat nomor satu dunia," katanya.

Syamsul mengharapkan setelah masakan rendang dikenal di dunia, nasi tumpeng Nusantara juga akan semakin dikenal di dunia. "Kami sudah lakukan promosi dalam setiap kesempatan pameran. Selain itu, di setiap kegiatan yang berkaitan kuliner di hotel juga disajikan nasi tumpeng Nusantara tersebut," katanya.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Hidangan yang disajikan secara prasmanan di Warung Misbar, Jalan RE Martadinata, Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/1/2014).
Sementara itu, Senior Projek PT Pamerindo Indonesia, Wiwiek Roberto mengatakan pameran "Food, Hotel and Tourism Bali 2014" bertujuan untuk mencari flatform ideal restoran, ritel serta perwakilan perhotelan agar bisa terhubung dengan beragam dan banyaknya produk serta jasa sehingga bisa memberi solusi yang tepat untuk pengembangan bisnis.

"Sejalan dengan perkembangan tren pasar yang dinamis serta terus berubah maka setiap produk perlu dipamerkan sehingga semakin dikenal dan berkaitan dengan bisnis pariwisata tingkat dunia," kata Wiwiek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com