Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Ojek Termahal di Indonesia Menuju Seko

Kompas.com - 25/06/2014, 10:13 WIB
PERNAH mendengar daerah bernama Seko? Semua kenalan yang bertanya saya akan liputan ke mana, tidak ada yang langsung tahu Seko berada di mana. Seko, sebuah kecamatan yang masih masuk ke dalam wilayah pemerintahan Sulawesi Selatan.

Orang-orang mungkin akan lebih mengenal Makassar dibanding Seko jika disuruh menyebutkan salah satu daerah di Sulawesi Selatan. Uniknya juga, banyak warga Seko yang kaget, lantas menanyakan kepada saya ketika sampai di sana, “Tahu dari mana, kok bisa tahu ada daerah bernama Seko?”

Seko, sebuah dataran tinggi dengan ketinggian hingga 1.800 meter di atas permukaan laut ini terletak di segitiga perbatasan wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat. Kalau dilihat dari peta pulau Sulawesi yang mirip huruf ‘K’, posisinya tepat berada di tengah-tengah. Karena hal itu ada juga yang menyebutkan kalau Seko adalah jantungnya Pulau Sulawesi.

Perjalanan saya ke Seko memang tidak sendirian. Saya dan 4 orang yang terdiri dari produser, pembawa acara, dan dua orang kameramen ke Seko meliput untuk program "Explore Indonesia" yang ditayang di Kompas TV.

Ada beberapa cara untuk mencapai Seko, namun rute yang sering dilalui adalah lewat Sulawesi Selatan. Dari Sulawesi Selatan, saya menuju Masamba, sebuah ibu kota Kabupaten Luwu Utara.

Seko sendiri diketahui memang masuk ke dalam kecamatan di bawah kabupaten Luwu Utara. Ketika di Masamba, ada dua pilihan untuk ke Seko, yaitu menggunakan akses jalur darat atau jalur udara.

Sebenarnya, saya tergiur untuk menggunakan moda transportasi udara. Tetapi sayangnya, jadwal penerbangan yang terbatas membuat saya dan tim "Explore Indonesia" tidak berjodoh menggunakan pesawat. Alhasil, kami semua sepakat menggunakan moda transportasi darat satu-satunya menuju Seko, yaitu ojek.

Ojek termahal di Indonesia

Berapa ongkos ojek termahal yang pernah Anda bayar? Mungkin Rp 25.000 sampai Rp 100.000. Kalau masih dalam kisaran harga yang disebutkan di atas, ongkos ojek belum terlalu mahal dibanding di Seko.

Coba tanyakan ongkos ojek dari Masamba ke Seko. Ongkos ojek yang dibayarkan untuk sekali jalan dari Masamba ke Seko berkisar kurang lebih Rp 1 juta  Untungnya saya tidak kaget, karena saya sempat riset sebelumnya kalau ongkos ojek di sana memanglah tinggi.

Terbayang sudah berapa biaya yang harus dikeluarkan. Saya dan tim liputan berjumlah 5 orang, ditambah lagi beberapa logistik yang mesti di bawa untuk 1 ojek. Kurang lebih enam ojek.

Kemudian saya bertanya-tanya, apa yang membuat ongkos ojek di sini mahal sekali. Rupanya setelah beberapa kilometer berjalan, saya menemukan jawaban itu. Ya, rute yang saya dan tim liputan "Explore Indonesia" lewati membuat kami semua geleng-geleng kepala.

Dok. Kompas TV Kecamatan Seko di Sulawesi Selatan
Bagaimana tidak? Jalanan yang saya lalui sangat memperihatinkan. Kalau cuma rusak tetapi jalanan masih bertekstur keras, mungkin masih bisa dimaafkan. Tetapi apa jadinya kalau jalannya bertekstur tanah basah yang lembek? Saya sendiri akan menyerah apabila disuruh bawa mengendarai motor sendiri tanpa bantuan tukang ojek.

Selain itu, motor ojek yang saya tumpangi kadang rusak di tengah perjalanan. Hal itu menjadi sesuatu yang lumrah bagi para tukang ojek. Terpaksa mengganti di tengah jalan, bertukaran onderdil dengan sesama tukang ojek yang melintas, sampai kadang mengakali onderdil yang sudah rusak untuk dipakai sampai menemukan gantinya.

Jadi mungkin itu alasan utama mengapa ongkos ojek di sini sangat mahal. Kadang saya pikir juga, ongkos tersebut malah belum setimpal dengan apa yang telah tukang ojek alami selama perjalanan ke Seko.

Kecamatan yang mandiri

Di balik sulitnya akses, rupanya Seko menyimpan potensi yang harus dicontoh oleh daerah-daerah lain di Indonesia. Seko tidak kekurangan pangan, karena selalu surplus dengan berasnya. Beras Tarone yang sangat terkenal merupakan produk asli Seko. Beras yang konon ditanam secara alami dan tidak menggunakan pestisida.

Meski sebelum tahun 2008 di Seko masih menggunakan pelita sebagai penerangan saat malam, kini masalah listrik sendiri warga Seko sudah memanfaatkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Penerangan pun mulai menemani jalan-jalan saat malam di Seko.

Seko memiliki berbagai macam potensi, baik dari sumber daya alam dan juga sumber daya manusianya. Itulah yang membuat pembawa acara "Explore Indonesia", Belda enggan meninggalkan damainya tanah Seko. Kisah selengkapnya bisa Anda saksikan di Program "Explore Indonesia" episode "Jalan ‘Panjang’ Menuju Seko" pada Rabu 25 Juni 2014, pukul 20.00 WIB di Kompas TV. (Ryan Ardhiana Putra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com