Pengamat dan praktisi pariwisata Bali, Ida Bagus Surakusuma di Denpasar, Jumat (5/9/2014), mengatakan pihaknya siap mendukung kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM asal sebelumnya telah dikomunikasikan.
Dia mengatakan dengan komunikasi yang baik, kenaikan harga BBM tidak masalah, sehingga bisa diantisipasi dengan menaikkan nilai kontrak dengan mitra usaha di dalam dan luar negeri.
Oleh sebab itu, lanjut Surakusuma, sosialisasi dan kemunikasi rencana pemerintah menaikkan harga BBM itu sangat penting, sehingga komponen pariwisata dan semua pihak dapat melakukan antisipasi dengan baik.
Ida Bagus Surakusuma yang akrab disapa Gus Lolec menambahkan, biro perjalanan wisata (BPW) dan jasa pariwisata lainnya dalam mengantisipasi kenaikan BBM dengan menaikkan nilai kontrak dengan mitra usahanya di dalam dan luar negeri.
"Kenaikan nilai kontrak sesuai dengan kesepakatan mitra usaha 10-15 persen atau sedikit lebih tinggi dari kenaikan harga BBM," ujar Gus Lolec yang lebih dari 35 tahun bergelut dalam bidang pariwisata.
Kondisi yang demikian itulah menimbulkan kerugian bagi pengusaha pariwisata, karena belum sempat memperbaharui nilai kontrak dengan mitra usahanya di dalam dan luar negeri. "Kenaikan (harga) BBM tanpa diimbangi dengan menaikkan nilai kontrak dengan mitra usaha itulah yang bisa mengakibatkan kerugian besar," ujar Gus Lolec.
Namun, lanjut Gus Lolec, dengan adanya komunikasi dan sosialisasi terhadap rencana kenaikan harga BBM, kerugian seperti itu akan dapat dihindari.
"Jika pemerintah menaikkan harga BBM dengan perencanaan jauh sebelumnya, pengaruh tersebut secara perlahan dapat diatasi, tidak hanya menyangkut bidang pariwisata, tetapi juga di sektor lainnya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.