Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester Pertama 2014, Ada Setengah Miliar Wisatawan Dunia

Kompas.com - 17/09/2014, 13:38 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Kedatangan wisatawan internasional meningkat sebesar 4,6 persen di semester pertama tahun 2014. Hal tersebut berdasarkan laporan terkini UNWTO World Tourism Barometer.

Destinasi seluruh dunia menerima 517 juta wisatawan internasional pada bulan Januari sampai Juni 2014. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 22 juta dibanding periode yang sama di tahun 2013.

Pertumbuhan pesat terjadi di benua Amerika yaitu lebih dari 6 persen, diikuti oleh Asia Pasifik dan Eropa yang keduanya mengalami peningkatan lebih dari 5 persen. Secara regional, Asia Selatan dan Eropa Utara mengalami pertumbuhan paling pesat, yaitu di atas 8 persen. Sementara Asia Timur dan Eropa Selatan kawasan Mediterania, sama-sama mengalami peningkatan di atas 7 persen.

"Hasil ini menunjukkan bahwa pariwisata terus mengalami peningkatan di beberapa tahun belakangan. Hal ini memberikan kontribusi bagi pengembangan dan kesempatan ekonomi di seluruh dunia," ungkap Sekjen UNWTO Taleb Rifai.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Wisatawan mengunjungi reruntuhan bangunan Gereja St Paul, Macau, Minggu (13/5/2012).
"Walau menghadapi tantangan ekonomi dan geopolitik, angka kedatangan wisatawan internasional mengalami peningkatan rata-rata sebesar 5 persen per tahun sejak 2010. Sebuah tren yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi, semakin banyak komoditi ekspor, dan lapangan kerja," tambahnya.

Sepanjang tahun 2014, UNWTO mengharapkan pertumbuhan wisatawan internasional mengalami peningkatan antara 4 sampai 4,5 persen di seluruh dunia. Angka ini di atas prediksi jangka panjang UNWTO sebesar 3,8 persen per tahun pada periode 2010 sampai 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com