Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Ratu Boko

Kompas.com - 05/12/2014, 17:03 WIB
KOMPAS.com — Udara di Bukit Boko terasa dingin menggigit. Hamparan rumput hijau dan reruntuhan bangunan batu yang lengang membuat suasana semakin dingin. Padahal, pada suatu masa, ada kehidupan di antara dinding batu itu.

Situs Ratu Boko berjarak sekitar 3 kilometer dari Candi Prambanan. Dengan membayar karcis terusan Rp  30.000, pengunjung bisa naik bus yang disediakan oleh pengelola Candi Prambanan untuk pergi ke kawasan Candi Ratu Boko.

Sesampai di sana, pengunjung bisa duduk-duduk melepas lelah di serambi restoran yang menghadap ke lembah. Tampak Gunung Merapi menjulang di kejauhan. Setelah segar sehabis istirahat, mulailah perjalanan menanjak bukit untuk menengok situs Ratu Boko.

Entah kehidupan seperti apa yang terjalin di situs Ratu Boko ini dulu. Dilihat dari pola peletakan bangunan, banyak yang berpendapat bahwa situs Ratu Boko adalah keraton atau istana raja.

Ada yang menebaknya sebagai tempat tinggal Raja Boko. Raja Boko adalah ayah dari Roro Jonggrang. Ingat legenda Roro Jonggrang dan seribu candi? Ada yang bilang, Ratu Boko ini dulu istana Roro Jonggrang.

Ada juga yang berpendapat, situs ini dulu digunakan untuk tempat beribadah. Pasalnya, berdasarkan suatu prasasti Rakai Panangkaran, bangunan pada situs Ratu Boko itu dulu disebut Abhyagiri Wihara.

Namun, walau wihara itu untuk agama Buddha, di situs ini juga banyak arca peninggalan agama Hindu seperti arca Ganesha. Selain itu, ada juga yang bilang, melihat  dari tempatnya yang di bukit dan pemandangannya yang indah, situs ini dulu adalah tempat peristirahatan raja-raja.

Meskipun hanya tinggal bongkahan puing-puing, wisatawan tetap datang ke obyek wisata tersebut. Hal yang pertama kita lihat saat tiba di situs Ratu Boko adalah lima gapura. Empat gapura mengapit, dan satu gapura utama di tengahnya.

Bentuknya tampak begitu megah. Mudah sekali membayangkan putri yang anggun berjalan melewati gapura itu. Lalu, merintis lapangan berumput di sebelah kiri, kita akan sampai ke bangunan berwarna putih. Itulah Candi Pembakaran.

Menurut keterangan di papan petunjuk, candi yang terbuat dari batu putih itu berfungsi untuk tempat membakar kayu. Di dekat situ juga terdapat sumur yang airnya digunakan untuk Upacara Tawur Agung pemeluk Hindu.

Berjalan terus, kita akan sampai ke sebuah pendapa yang terbuat dari batu andesit. Bila melintasinya dan terus berjalan, kita akan menemukan sisa-sisa keputren. Keputren itu wilayah untuk putri-putri raja yang biasanya dijaga ketat dan tidak boleh dimasuki laki-laki.

Agak jauh dan sedikit terpencil, kita akan menemukan dua gua. Diperkirakan, gua itu digunakan untuk bermeditasi.

Situs Ratu Boko sendiri sering dilewatkan oleh para pengunjung Candi Prambanan. Padahal, situs ini menarik. Berkunjunglah ke sini dan bebaskan imajinasimu. Bayangkanlah berbagai kehidupan yang mungkin pernah ada di sini. (Dikha/Potneg/Annisa/Kidnesia/Foto: Ricky Martin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com