Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jogja Petengan", Gerakan Internasional Kemasan Lokal

Kompas.com - 30/03/2015, 17:32 WIB
Kontributor Travel, Adhika Pertiwi

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Memperingati gerakan internasional memadamkan lampu selama 60 menit, Komunitas Earth Hour Yogyakarta merayakan dengan cara yang berbeda yaitu dengan menggelar acara bertajuk Jogja Petengan, Sabtu (28/3/2015) malam.

"Tahun ini, kami dari Komunitas Earth Hour Yogyakarta mencoba mengemas gerakan ini dengan mengedepankan kearifan lokal. Makanya kami menamai acara switch off pada tahun ini dengan istilah 'Jogja Petengan', dalam bahasa Jawa 'peteng' memiliki arti gelap,” kata Ihsan Martasuwita selaku koordinator Earth Hour Kota Yogyakarta.

Untuk mengangkat sisi lokal, acara Jogja Petengan ini juga menekankan pada aspek budaya, misal sebagai bentuk promosi kami menggunakan landmark Tugu Yogyakarta dalam poster, selain itu backdrop kegiatan juga menggunakan kain batik.

Puncak acara juga dirayakan di lingkungan Kampus Universitas Sanata Dharma sebagai representasi Yogyakarta, yang dikenal dengan sebutan kota pelajar, ikut aktif melakukan aksi nyata dalam mengurangi dampak perubahan iklim.

Tidak hanya berhenti di acara Jogja Petengan, nantinya ada aksi untuk konservasi penyu di pantai Samas, Bantul, Yogyakarta sebagai wujud realisasi bahwa kegiatan ini tak hanya sekadar mematikan lampu sebagai simbol peringatan tahunan, tetapi didukung adanya kegiatan konservasi alam yang berkesinambungan.

“Untuk memeriahkan acara, kami juga mengajak komunitas pelari di Yogyakarta untuk mengadakan kegiatan lari malam yang berfungsi juga sebagai penggalangan dana untuk kegiatan konservasi yang dilakukan oleh Earth Hour Indonesia,” kata Ihsan.

KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI Komunitas Playon Jogja merayakan gerakan Earth Hour 2015 dengan lari malam melewati ikon Kota Yogyakarta yang ikut memadamkan lampu dalam acara Jogja Petengan, Sabtu (28/3/2015).
Kegiatan lari malam ini melibatkan Playon Jogja, yaitu julukan untuk komunitas Indorunner region Yogyakarta, yang berlari sejauh 7 kilometer selama satu jam saat acara Jogja Petengan dilaksanakan.

Thea Rizkia, koordinator Playon Jogja mengemukakan bahwa lari malam ini diadakan sebagai dukungan nyata untuk tujuan yang sama dengan komunitas Earth Hour Yogyakarta, yaitu meningkatkan kualitas kehidupan baik dengan cara menjaga alam ataupun cara hidup sehat melalui olahraga.

“Playon dalam bahasa Jawa memiliki arti lari, sebagai sebutan untuk komunitas Indorunner di wilayah Yogyakarta, tak hanya untuk perayaan Jogja Petengan, biasanya komunitas kami memiliki acara rutin yaitu lari 5 kilometer di hari Kamis malam dan lari 10 kilometer pada Minggu pagi,” kata Thea.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com