Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata NTT Didorong Jadi Sektor Unggulan

Kompas.com - 01/04/2015, 08:59 WIB
KUPANG, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur mendorong pariwisata di daerah berbasis kepulauan ini menjadi sektor unggulan, dengan terus mempromosikan keragaman wisata daerah ini melalui media massa.

"Tanpa dukungan media sebagai sarana promosi, kami yakin dunia kepariwisataan di daerah ini tetap stagnan," kata Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Wely Rohimone di Kupang, Selasa (3/3/2015).

Rohimone yang didampingi Kepala Seksi Pengkajian dan Pengembangan Pariwisata Nani Carvallo dan Kepala Seksi Promosi Agus Harum menyadari bahwa lambannya perkembangan pariwisata di daerah ini, karena pihaknya mengabaikan peran swasta dan media massa.

"Bali dan NTB sebagai tertangga terdekat, begitu maju di bidang pariwisata, karena menjadikan media massa sebagai mitra kerja untuk mempromosikan obyek-obyek wisata yang ada di wilayahnya masing-masing," ujarnya.

BARRY KUSUMA Pasola, tradisi perang-perangan dengan menunggang kuda sambil menyerang lawan dengan lembing di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Dalam hubungan dengan itu, menurut Wely, pihaknya juga mulai menjalin kerja sama dengan sejumlah media lokal, termasuk di antaranya Perum LKBN Antara Biro NTT untuk mempromosikan obyek wisata daerah ini melalui medianya masing-masing.

"Kami yakin, apa pun yang diberitakan media soal pariwisata, pasti orang membacanya dan berupaya untuk mendatangi obyek-obyek wisata tersebut," kata Rohimone menambahkan.

Rohimone memaparkan, dukungan dana, baik dari APBN maupun APBD untuk pengembangan sektor pariwisata di daerah ini juga masih sangat minim, sehingga terkesan masih jalan di tempat.

"Jika pariwisata dijadikan sebagai sektor unggulan, maka sektor-sektor lainnya juga tumbuh menyertainya dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujarnya.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisman di Pulau Rinca, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Selasa (12/5/2014).
Atas dasar itu, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT memandang penting untuk menjalin kerja sama dengan media massa untuk terus mempromosikan potensi pariwisata di daerah ini, dengan gaya serta langgam yang dimiliki oleh masing-masing penerbitan.

NTT memiliki sejumlah obyek wisata langka di dunia, seperti binatang purba Komodo di Taman Nasional Komodo di ujung barat Pulau Flores, serta danau tiga warna yang selalu berubah-ubah warna di puncak Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Flores.

Selain itu, NTT juga memiliki keindahan alam bawah laut berupa taman laut yang tidak kalah hebatnya dengan Bunaken di Sulawesi Utara, seperti 17 pulau di Riung, Kabupaten Ngada, Flores serta taman laut Pulau Kepa di Kabupaten Alor.

KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA Sekitar 253 perahu tradisional dan kapal motor dengan membawa ribuan peziarah laut mengarak patung Tuan Meninu dari Pantai Lebao menuju Pantai Kuce sekitar 8 kilometer perjalanan.
Ada juga wisata rohani keagamaan, berupa Prosesi Jumat Agung menjelang Paskah di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur serta ritual keagamaan peninggalan Portugis lainnya seperti Kure di Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara.

"Potensi pariwisata kita, boleh dikata sangat luar biasa, namun promosinya masih sangat lemah sehingga terkesan stagnan. Karena itu, membangun mitra kerja sama dengan media massa, kami harapkan menjadi wahana yang tepat untuk pengembangan sektor pariwisata di NTT," tambah Rohimone.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com