Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TWA Ruteng Potensial Jadi Ekowisata

Kompas.com - 04/06/2015, 18:43 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

BORONG, KOMPAS.com - Taman Wisata Alam (TWA) Ruteng sangat potensial untuk dikembangkan ke arah ekowisata. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur belum lama ini bertemu dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur untuk mengembangkan potensi pariwisata yang berada di dalam kawasan konservasi di Taman Wisata Alam.

Potensi pariwisata di kawasan Taman Wisata Alam, seperti air terjun tertinggi di Flores, Danau Ranamese, Danau Ranamese II, wisata alam di hutan, wisata ke Puncak Nampar Nos atau puncak Ranaka serta mendengarkan suara burung dan melihat burung endemik Flores seperti burung hantu serta sejumlah potensi pariwisata lainnya.

Demikian disampaikan Kepala BBKSDA NTT, Tamen Sitorus didampingi Kepala Bidang KSDA II Ruteng dan Kepala Teknis BBKSDA NTT, Maman Suharman di Kantor Bupati Manggarai Timur di Lehong, Senin (1/6/2015).

Sitorus menjelaskan, kunjungan BBKSDA NTT ke Kabupaten Manggarai Timur untuk mengidentifikasi program-program pariwisata di daerah tersebut. Sebab, BBKSDA NTT sedang mengembangkan ekowisata di dalam kawasan konservasi. Fungsi ekologi dan wisata sangat cocok untuk wisata alam di Taman Wisata Alam Ruteng yang masuk dalam wilayah Kabupaten Manggarai Timur.

Kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Alam selama ini hanya 1.500 wisatawan per tahun, itu pun wisatawan minat khusus. Sedangkan kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo sebanyak 80.000 orang per tahun dan ke Taman Nasional Kelimutu sekitar 40.000 wisatawan per tahun.

“Destinasi di Taman Wisata Alam Ruteng sangat unggul. Ada anggrek hutan serta berbagai pohon pinus yang masih asli. Bahkan ada pohon seperti pohon Sakura di Jepang ada di kawasan konservasi tersebut. Tapi, dukungan fasilitas yang bagus dapat menunjang pengembangan ekowisata untuk memudahkan wisatawan berkunjung,” katanya kepada KompasTravel.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur, Tamen Sitorus (kanan) bersama Wakil Ketua DPRD Manggarai Timur, Gorgonius Bajang (tengah) dan Asisten III Kabupaten Manggarai Timur Hendrikus Ganggur di Borong, Senin (1/6/2015).
Sitorus menjelaskan, warga di Manggarai Timur harus memiliki pengetahuan tentang pengembangan ekowisata. Hasil pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur akan ditindaklanjuti secara nyata dalam bentuk program. Promosi dan pemasaran harus berjalan bersama dengan pemerintah dan dukungan dari dewan setempat.

Wakil Ketua DPRD Manggarai Timur, Gorgonius Bajang, kepada KompasTravel mengatakan, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur sudah giat mengembangkan pariwisata yang belum dipromosikan secara luas. Belum lama ini Dewan mensahkan Rancangan Peraturan Daerah menjadi Peraturan Daerah tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata di Manggarai Timur untuk beberapa tahun ke depan. Komitmen dalam PERDA itu adalah menata sejumlah obyek wisata di seluruh Manggarai Timur.

“DPRD Manggarai Timur sudah mendukung sepenuhnya pengembangan pariwisata di Manggarai Timur yang masih belum disentuh dengan baik. Soal anggaran pariwisata akan diperhatikan terus sesuai dengan Perda yang sudah diatur,” jelasnya.

Saat ditanya mengenai anggaran APBD Manggarai Timur untuk Dinas Pariwisata sangat kecil, Gorgonius mengakui kecilnya anggaran pengembangan pariwisata di Manggarai Timur karena pemerintah selama ini belum membentuk perangkat hukum di bidang pariwisata. Ke depannya, DPRD Manggarai Timur akan meningkatkan anggaran untuk pengembangan pariwisata dengan berbagai kegiatan yang nyata dan promosi pariwisata. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com