"Kalau kita berbicara wisata sejarah di Indonesia, masih belum optimal. Jadi memang saatnya orang Indonesia beralih membuat wisata sejarah di seluruh Indonesia. Karena itu yang memang tersaji yang ada di indonesia," kata sejarawan dan juga pendiri Komunitas Historia Indonesia, Asep Kambali kepada KompasTravel beberapa waktu lalu saat ditemui di Jakarta.
Ia melanjutkan bahwa wisata sejarah yang belum optimal disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu penyebabnya, Asep menyinggung persoalan tersebut terkait dengan Pemerintah Indonesia belum mengangkat potensi tentang sejarah dan budaya secara optimal. Ia menjelaskan bahwa hal-hal yang berbau sejarah dan budaya masih kurang diangkat ke permukaan.
Lebih lanjut, Asep menjelaskan pengelolaan potensi wisata sejarah yang belum optimal. "Tidak banyak agen tur travel atau stakeholder baik itu pemerintah atau swasta yang ingin fokus mengangkat warisan sejarah dan budaya pariwisata sejarah. Harapan saya pemerintah, swasta, komunitas dapat mengangkat potensi wisata sejarah dan budaya," katanya.
Dalam wisata sejarah, Asep membandingkan dengan potensi bisnis minyak dan gas bumi (migas). Ia mengatakan bahwa jika berbisnis migas, kelak suatu saat akan habis tetapi jika berbicara sejarah dan budaya itu potensi akan terus ada. Dengan potensi tersebut, ia mensyaratkan bahwa selama masih kita dapat membangun dan melestarikannya.
"Sejarah itu kan jati diri bangsa, mentalitas, identitas bangsa. Sejarah menjadi pijakan masa depan. Kalau ingin menghancurkan bangsa, hancurkan ingatan kolektif sejarah pada anak muda," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.