"Kesiapan ini telah dilakukan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dengan membenahi infrastruktur jalan dan jembatan serta higienitas menuju lokasi wisata yang rusak untuk kelancaran kunjungan wisman sepanjang tahun ini," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Marius Ardu Jelamu, kepada wartawan di Kupang, Minggu (5/7/2015).
Menurut dia, ketersediaan infrastruktur dengan baik mutlak harus dimiliki daerah-daerah tujuan wisata untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat di sektor pariwisata sebagai sektor unggulan dalam mendorong pencapaian target pertumbuhan ekonomi daerah. Pembenahan dan penyediaan infrastruktur menuju lokasi wisata penting dilakukan untuk mencapai target kepariwisataan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Untuk jangka pendek, pembenahan dan penyediaan ini berkaitan dengan kebijakan pemberlakuan bebas visa kunjungan singkat 30 negara serta untuk jangka panjang bisa mencapai target transaksi sekitar Rp 240 triliun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat NTT, Andre W Koreh menegaskan kendati pun pembangunan infrastruktur di wilayah NTT masih minim, namun Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT tetap optimistis semuanya terselesaikan dalam kurun waktu lima sampai 10 tahun ke depan.
"Pada intinya, dukungan dana APBD dan APBN sangat dibutuhkan guna menuntaskan pembangunan infrastruktur tersebut. Dari sisi sumber daya manusia di Dinas PU provinsi, kita sudah siap," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.