JEMBER, KOMPAS.com - Saat itu, sang mentari mulai tenggelam dan warna langit mulai merah merona. Duduk bercengkerama bersama rekan perjalanan atau sambil menyantap makanan-makanan. Nelayan-nelayan mulai pergi meninggalkan daratan. Adalah
Pantai Tanjung Papuma,
pantai di dekat ujung timur Pulau Jawa yang menawarkan cerita-cerita menjelang senja.
KompasTravel beberapa waktu lalu mencoba merekam detik-detik matahari tenggelam dalam bentuk foto di Pantai Tanjung Papuma. Setelah mengunjungi Pantai Watu Ulo yang berada di sebelah barat, KompasTravel bersama awak media dari Jakarta langsung bergegas menuju arah timur. Untuk menuju Pantai Tanjung Papuma, kami harus melewati bukit yang menanjak terjal dan berkelok-kelok kemudian kembali turun curam.
Saat itu, jam telah menunjukkan 16.00 WIB. Kami tiba di Pantai Tanjung Papuma. Matahari kini telah menghangatkan suasana. Sebentar lagi sore pergi dan "Dewi Malam" akan datang. Di pantai yang berpasir putih, nelayan-nelayan bahu membahu untuk menarik perahu menuju laut. Terdengar aba-aba untuk menyamakan komando. "Yooo. Majuu. Kirinya tariik," kata seorang nelayan.
KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Para nelayan bahu membahu mendorong perahu menuju laut di Pantai Tanjung Papuma, Jember, Jawa Timur, Jumat (11/9/2015). Pantai Tanjung Papuma berada di pantai selatan Jawa Timur. Pantai Tanjung Papuma terletak sekitar 45 kilometer dari Stasiun Jember.
Pegawai dari Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Jember, Yungki menceritakan jika para nelayan itu akan keluar mencari ikan. Mereka akan pergi meninggalkan pantai menuju sekitar laut di selatan
Jawa Timur ini. Namun, kata Yungki, nelayan-nelayan itu tak berani untuk melaut terlalu jauh karena karakteristik laut selatan yang berbahaya.
"Mereka berangkat sore, nanti pulangnya sekitar jam tiga pagi," selorohnya.