Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Dodol Jadi Agenda Wisata Tahunan

Kompas.com - 16/11/2015, 13:02 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Festival Dodol Nusantara bakal menjadi agenda tahunan sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisata, kata Asisten Deputi Bidang Pengembangan Segmen Pa­sar Personal Kementerian Pariwisata Raseno Arya.

"Namanya Festival Dodol Nusantara, tahun depan akan kita ajak provinsi lain, Kalimantan, Sumatera, dan lebih besar," katanya saat membuka Festival Dodol Nusantara 2015 di Lapangan Kerkof Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (14/11/2015) malam.

Ia menuturkan festival dodol di Garut merupakan pertama kali digelar oleh Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Garut.

Alasan festival tersebut diselenggarakan di Garut, kata dia, karena makanan berupa dodol sudah menjadi ciri khas Garut, atau lebih terkenal dibandingkan dengan produsen dodol dari daerah lain.

"Sengaja memilih Garut karena bagi pribadi saya, waktu SMP, SMA, kalau saudara saya dari Jakarta, saya cuma satu pesan, tolong dibawakan dodol garut," kata pria berasal dari Padang itu.

Menurut dia, promosi dodol melalui festival tersebut sudah luar biasa dan akan menjadikan dodol sebagai ciri khas Indonesia.

Tahapan pertama kegiatan festival di Garut itu, kata dia, baru disediakan 30 gerai yang diisi oleh produsen dodol dan jenis makanan lainnya.

"Untuk tahun ini 30 stan, tahun depan 60 stan," katanya.

Ia mengatakan agenda tahun selanjutnya akan lebih dipersiapkan dengan lebih banyak kalangan pelaku usaha kecil dan menengah yang terlibat.

"Ini adalah awal suatu kegiatan, mudah-mudahan lebih baik lagi, keamanan semuanya akan baik," katanya.

Seorang pengunjung festival asal Garut, Irwan, mengaku datang ke acara itu karena ingin mengetahui berbagai jenis dodol di Indonesia.

Namun, ketika datang ke acara festival dodol tersebut, katanya, hanya ada dodol yang diproduksi dari Garut, sedangkan dari daerah lain tidak ada.

"Judul festivalnya memang dodol nusantara, tapi tidak ada dari daerah lain, semua dodol dari Garut," katanya.

Menurut dia, kegiatan yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata itu seharusnya nama acaranya tidak menyebutkan nusantara, tetapi cukup memakai nama Garut.

"Ini sih namanya festival dodol garut, bukan nusantara, stan-nya juga sedikit, dan tidak semuanya dodol," katanya.

Sebanyak 30 gerai yang disediakan secara gratis oleh panitia diisi oleh produsen dodol dari berbagai nama perusahaan serta kuliner lainnya.

Seluruh gerai tersebut hanya satu yang dari luar daerah, yakni Kabupaten Bandung Barat, sedangkan sebagian besar lainnya dari Garut.

Festival yang diselenggarakan sepenuhnya oleh Kementerian Pariwisata itu menampilkan hiburan tarian, wayang golek, dan musisi Sunda Doel Sumbang. (Feri Purnama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com