Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedapnya Kue Ijo Kenyal nan Harum

Kompas.com - 11/01/2016, 09:43 WIB
KUE tradisional Indonesia yang amat kaya ragam dengan berbagai variasinya selama ini jarang tampil dalam kemasan yang modern dan ringkas. Namun, tidak demikian dengan kue ijo buatan Fins Recipe.

Kue istimewa ini selain dijual di tokonya di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, juga bisa kita jumpai di toko daring www.finsrecipe.com serta di kanal berbagai sosial media, seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan Path. Belakangan, juga tersedia di Food Hall, Plaza Indonesia, Jakarta.

Kue ijo sejatinya merupakan modifikasi dari kue lumpang dari Palembang, Sumatera Selatan. Namun, kue serupa juga bisa dijumpai di sejumlah daerah lain di Indonesia dengan nama berbeda-beda.

Pada resep kue lumpang, bahan baku santan digunakan. Namun, tidak dalam resep kue ijo dari Fins Recipe. Alhasil, cita rasa kue ijo terasa ringan, kenyal, tetap legit, dengan aroma pandan dan daun suji yang menyegarkan tanpa sentilan bahan artifisial.

Kekenyalan kue ijo yang ringan ini menjadi salah satu kekuatannya yang bisa membawa efek ”adiktif” alias ketagihan. Bentuknya khas, bulat mungil dengan cekungan kecil di bagian tengah, bisa dilahap dalam sekali suapan.

Kandungan santan yang absen pada kue ijo digantikan dengan kelapa parut kukus yang menjadi cocolan. Modifikasi dan perpaduan cerdas ini membuat kue ijo sangat mengesankan sebagai kudapan.

Resep rahasia

Pemilik Fins Recipe, Darian Djohan, bercerita, kue ijo semula merupakan kue andalan sang ibunda, Finny Karolina, yang berasal dari Sumatera Utara.

Selama ini, bertahun-tahun kue buatan ibunya itu digandrungi kalangan teman-teman dekat dan kerabat. Meski demikian, dahulu belum tebersit di benak Darian dan keluarga untuk menjadikan kue andalan sang ibu sebagai bisnis.

Hingga kemudian, seiring ibunya yang semakin sepuh, Darian terpikir resep rahasia keluarga itu alangkah sayangnya jika tidak diteruskan turun-temurun sehingga akhirnya terpikir untuk membisniskan.

Kue ini berbahan dasar campuran beberapa macam tepung, utamanya sagu. Sementara warna hijau dan aroma harum didapat dari sari daun suji dan pandan.

Menurut Darian, proses ekstraksi daun suji dan pandan menjadi fokus tersendiri. Mereka bahkan menggunakan mesin khusus demi mencapai kesempurnaan kualitas hasil ekstrak.

Desember 2014, kue ijo resmi dibisniskan dan meraih kepopuleran berkat promosi mulut ke mulut dan peran sosial media. Kemasan yang cantik dan modern menjadi gimmick atau daya tarik tersendiri.

Hal ini dibuktikan dengan kualitas. Kue yang digarap serius ini tidak mengandung bahan artifisial apa pun, seperti pengawet, perasa, dan pewarna.

Kue masih bisa tahan di luar kulkas dalam suhu ruang selama 24 jam dan 36 jam jika di ruangan berpenyejuk udara. Jika disimpan dalam kulkas, kue ijo bisa tahan hingga tiga hari.

”Sebagian orang senang juga menikmatinya dalam keadaan dingin. Kenyal dan dingin tetapi tidak enek karena tanpa santan,” kata Darian yang mengaku terinspirasi dari gaya Jepang dalam mengemas kudapan. (SF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com