Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pekan Ini, Ikuti Beragam Acara Festival Pulau Penyengat

Kompas.com - 17/02/2016, 19:05 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Festival Pulau Penyengat (FPP) akan digelar pada 20-24 Februari 2016. Rencananya, enam negara akan turut berprestasi dalam penyelenggaraan festival ini. Festival ini diselenggarakan di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau.

"Dari laporan yang saya terima, dari luar negeri ada 170 orang. Bahkan mungkin akan lebih. Tanjungpinang diuntungkan karena letak geografis yang berdekatan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam siaran pers yang diterima KompasTravel , Selasa (16/2/2016).

Arief memaparkan penyelenggaraan ini bertujuan untuk memasarkan Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Ia memberikan target kunjungan wisatawan mancanegara pada penyelenggaraan Festival Pulau Penyengat ini yakni 10.000 wisatawan mancanegara.

Kepala Dinas Parwisata Provinsi Kepulauan Riau Guntur Sakti mengatakan, Festival Pulau Penyengat akan menghadirkan berbagai kegiatan pendukung seperti membaca Gurindam 12, baca puisi, cerdas cermat pantun, penyajian sejarah, gasing, melukis, klinik sastra, dan seminar kebudayaan.

Selain itu, acara lain yang dihadirkan adalah lomba jong, sampan layar, dayung, renang tradisional, pukul bantal, tambat itik, layang-layang dan renang juga ikut digelar. Sementara lomba fotografi, kuliner, fashion show busana Melayu, dan cerita rakyat juga dapat diikuti di festival ini.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti di kawasan wisata Lagoi, Bintan, Provinsi Kepri, Sabtu (23/5/2015).
"Peserta FPP akan dibagi ke beberapa titik. Lomba ngambat itik, sampan layar, pukul bantal, kuliner, layang-layang dan fashion show akan dipusatkan di kawasan Balai Adat," urai Guntur.

Khusus seminar kebudayaan yang diusung dalam festival ini akan membedah Gurindam 12- karya Raja Ali Haji. Sejumlah tokoh lintas agama, cendekiawan, sejarawan, budayawan, sastrawan, akademisi, dan ilmuwan akan terlibat untuk ikut membahas karya agung Pahlawan Nasional bidang Bahasa Raja Ali Haji.

Sementara Pelabuhan Penyengat akan menjadi venue lomba pidato sadar wisata, cerdas cermat pantun, penyajian sejarah, membaca puisi dan renang tradisional.

"Lomba Jong akan digelar di Kampung Bulang. Lomba gasing di Kampung Datuk. Untuk fotografi, pompong hias dan becak hias di wilayah lain yang berdekatan dengan Kampung Bulang," terang Guntur.

Selain aneka kesenian dengan muatan budaya khas Melayu di Festival Pulau Penyengat, terdapat pula lomba perahu layar yang kini justru berkembang di luar Pulau Penyengat. Dia mencontohkan seperti di Pulau Belakang Padang, Batam, dan bahkan hingga ke Johor di Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com