BOGOR, KOMPAS.com - Cap Go Meh Bogor Street Festival sebagai salah satu perayaan Cap Go Meh (CGM) terbesar di Indonesia, memiliki perbedaan acara di setiap tahunnya.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan dengan berbagai inovasi di tahun ini, dirinya yakin CGM Bogor Street Fest 2016 yang akan diselenggarakan Senin (22/2/2016) akan lebih ramai dari tahun sebelumnya.
(Baca juga: "22 Februari, Bogor Gelar Pesta Budaya Rakyat")
“Tahun ini akan lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan banyak inovasi-inovasi yang baru dari teman-teman juga masyarakat Bogor. Dari mulai Lawang Suryakencana yang baru, penampilan Bobats, hingga ribuan drum band,” ujar Bima Arya saat konfrensi pers CGM, di Hotel 101 Suryakencana Bogor, Jumat (19/2/2016) sore.
Juga ada Komunitas Cinta Berkain dan Wanita Berkebaya yang akan menampilkan desain-desain kebaya khas nusantara.
Ribuan peserta drumband dari berbagai provinsi di Indonesia pun turut memeriahkan rangkaian acara CGM ini. Mereka didatangkan atas kerja sama dari Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Jawa Barat. Satu hari sebelumnya, tepat pada Minggu (21/2/2016), mulai diselenggarakan lomba-lomba drum band tersebut.
Gatut menambahkan selain peserta yang mencapai ribuan, di tahun pertamanya ini, drum band menghadirkan juri tingkat internasional. Ketiga cabang lomba tersebut akan dinilai salah satunya oleh Presiden Marching Band Asia, Jimmy Wong dari World Association Marching Show Band (WAMSB).
Bobats, komunitas perekat masyarakat Bogor yang digawangi Icay Taher menyuguhkan fashion carnaval, berjumlah 20 kostum yang terinspirasi dari kebudayaan nusantara.
Dirinya menambahkan 20 kostum tersebut dibuat dari bahan-bahan yang sederhana dan mudah didapat. Terutama benda yang tak terpikirkan bisa dibuat busana, seperti nyiru yang biasa dipakai untuk ayakan beras.
(Baca juga: "Ingin Berfoto "Selfie" dengan Model "Fashion Carnival" CGM Bogor?")
Tak perlu waktu lama untuk membuatnya, Icay dan tim Bobats melatih enam anak dari karang taruna Babakan Madang Sentul selama dua bulan dan menghasilkan delapan kostum. Sedangkan hanya dengan waktu lima hari, murid-murid jurusan tata busana di SMKN 3 Bogor, bisa menyelesaikan 12 kostum.
Berat tiap kostum bisa lebih dari 10 kilogram, dari mulai topi, baju, hingga pelengkap seperti sayap, ekor dan sepatu. Oleh karena itu kostum tersebut akan dipakai oleh peraga-peraga busana dari Brimob.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.