Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melongok Kampung Durian di Magelang

Kompas.com - 22/02/2016, 07:28 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Aroma durian tercium begitu memasuki desa ini. Hampir setiap rumah dan lapak-lapak kecil di pinggir jalan menjajakan buah yang berjuluk "King of Fruit" itu. Di sepanjang jalan itu terparkir puluhan kendaraan di mana penumpangnya sedang asyik menikmati durian.

Ya, ini lah Desa Mantenan Giyanti di Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, yang baru saja dideklarasikan sebagai Kampung Durian, Sabtu (20/2/2016).

"Sekitar 80 persen durian yang ada di Candimulyo berasal dari Desa Mantenan ini," kata Supriyanto warga setempat.

Kecamatan Candimulyo memang dikenal sebagai daerah sentra durian di Magelang. Setiap tahun, digelar Festival Durian untuk menarik kunjungan wisatawan dan penggemar durian datang ke daerah ini.

Laki-laki 30 tahun ini mengatakan pendeklarasian Desa Mantenan menjadi Kampung Durian sebagai upaya untuk mengangkat desa ini agar lebih dikenal ke luar daerah. "Kami ingin desa ini menjadi kawasan wisata durian terpadu, kami tidak hanya menjual durian akan tetapi kami juga punya kebun durian sendiri," ucap Supriyanto.

Menurut Supriyanto, tidak kurang 500 pohon durian tumbuh di perkebunan maupun pekarangan warga. Dalam satu pohon bisa menghasilkan sekitar rata-rata 700-800 buah untuk pohon besar, sedangkan pohon kecil bisa berbuah antara 200-250 buah.

"Sudah sejak tahun 1980-an desa ini menjadi sentra durian. Usia pohon bahkan ada yang lebih dari 50 tahun, saat itu warga masih pakai tali bambu untuk mengikat durian di pohon agar tidak jatuh. Kalau sekarang kan pakai tali plastik," jelas Supriyanto.

Maka tak heran jika sebagian besar warga desa Mantenan mendapat penghasilan dari buah durian terutama saat musim panen tiba, atau dalam rentang bulan Januari-Maret.

Durian yang tumbuh di desa lereng Gunung Merbabu ini memiliki banyak jenis, antara lain durian ketan, durian susu, durian oranye, hingga durian candy yang menjadi unggulan mereka.

Supriyanto menjelaskan, durian candy paling banyak dicari oleh penggemar durian, baik dari lokal Magelang maupun luar daerah. Alasannya, durian ini termasuk durian paling enak, memiliki rasa manis, legit, buah tebal, tekstur dan warna yang bagus.

Harga jual durian candy mencapai Rp 80.000 - Rp 100.000 per buah. "Para maniak durian pasti nyari durian candy kalau kemari," ujar dia.

Supriyanto melanjutkan, warga desa Mantenan menjaga betul pohon-pohon durian yang ditanamnya, Mereka merawatnya dengan memberikan pupuk sampai mengikat buah yang masih di atas pohon agar tidak jatuh.

"Ke depan kami ingin mencoba mengembangkan pohon durian yang bisa panen setiap tahun, pakai pupuk tertentu," katanya.

Tidak hanya dijajakan dalam bentuk buah segar, daging durian juga diolah menjadi beragam kudapan lezat, antara lain pancake durian, risol durian, bolu durian, pie durian, es krim durian hingga keripik pongge (isi durian).

Sementara itu, pada acara launching durian, warga menampilkan beragam pertunjukan seni dan budaya yang atraktif. Mulai kirab gunungan durian setinggi dua meter yang berisi sekitar 200 buah durian, tari tradisional, sampai pajangan aneka makanan olahan durian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com