Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barapan Kerbau

Kompas.com - 11/04/2016, 19:17 WIB

SEJAK pagi, ratusan kerbau berkumpul di areal persawahan di Dusun Labuan Ala, Kecamatan Maronge, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Kerbau-kerbau ini bukan kerbau biasa. Mereka adalah kerbau petarung yang datang dari sejumlah desa untuk berlaga dalam ajang barapan kerbau.

Tradisi barapan kerbau adalah tradisi khas masyarakat Sumbawa yang digelar menjelang musim tanam. Saat musim hujan tiba, areal bertanding akan dilaksanakan di sebuah areal sawah yang tergenang kira-kira setinggi mata kaki.

KOMPAS/LASTI KURNIA Barapan Kerbau di Dusun Labuan Ala, Kecamatan Maronge, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Awalnya tradisi ini berlangsung sebagai hiburan, tetapi kemudian tradisi barapan kerbau menjadi ajang menaikkan status dan martabat pemilik kerbau.

Kerbau yang mengikuti barapan akan dibagi dalam berbagai kelas berdasarkan ukuran badan.

Kerbau yang berlaga terdiri atas sepasang kerbau yang dipasangi noga atau sepasang kayu yang dipasangkan di kedua leher kerbau. Lalu, di tengahnya dipasang kareng atau tepat joki berpijak.

KOMPAS/LASTI KURNIA Barapan Kerbau di Dusun Labuan Ala, Kecamatan Maronge, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Joki akan mengiring kerbau menggunakan makar atau cambuk, dari garis start ke arah sakak atau sebuah tonggak kayu yang ditancapkan menjadi garis finis.

Kerbau yang tercepat menabrak sakak adalah kerbau yang memenangi pertandingan.

Hadiah barapan kerbau bukanlah tujuan utama dari pemilik kerbau.

Bagi pemilik kerbau, selain menaikkan status sosial dan gengsi pemilik kerbau, kemenangan juga menaikkan harga kerbau menjadi berkali lipat.

KOMPAS/LASTI KURNIA Barapan Kerbau di Dusun Labuan Ala, Kecamatan Maronge, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Kerbau pemenang, misalnya, harganya bisa meroket dari belasan hingga Rp 100 juta.

Tak heran apabila pemilik kerbau akan mengistimewakan kerbau-kerbau yang dilatih menjadi kerbau petanding. (Lasti Kurnia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com