Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Ini Kondisi Podium Bung Karno di Kepahiang...

Kompas.com - 28/05/2016, 06:21 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Kabupaten Kepahiang merupakan salah satu wilayah berada di Provinsi Bengkulu dengan keindahan alamnya yang memikat. Kota ini dikelilingi bukit dan terdapat perkebunan teh membentang sejauh mata memandang. Ini merupakan terapi alam yang cukup baik untuk membuat segar mata dan jiwa.

Layaknya sebuah kota di Indonesia, Kepahiang juga memiliki ratusan kisah heroik perjuangan rakyat saat mengusir penjajah. Sayang tidak banyak kisah dan tempat bersejarah itu mampu tercatat dan terdokumentasi dengan baik.

Pada tahun 1949, di daerah ini, Presiden Soekarno atau Bung Karno, pernah memberikan pidato berapi-api di hadapan ratusan rakyat untuk membakar semangat nasionalisme dan kemerdekaan.

Fakta sejarah itu terlihat terdapatnya satu mimbar podium yang pernah digunakan Bung Karno saat berpidato di hadapan ratusan rakyat di Kepahiang. Anehnya, tidak banyak masyarakat Kepahiang dan juga Provinsi Bengkulu mengetahui, bahwa mimbar podium itu memiliki nilai sejarah penting.

Podium tersebut terletak cukup tersembunyi di sudut taman kota, diapit oleh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan pos polisi. Agak sulit untuk mencari podium bersejarah yang berumur sekitar 70 tahun itu, saat KompasTravel bertanya kepada beberapa warga Kepahiang.

Sebagian besar warga justru bertanya-tanya kembali, apakah podium itu ada? "Waduh saya tidak tahu kalau ada podium yang pernah dipakai Bung Karno ketika berpidato di Kepahiang," ungkap beberapa warga yang ditemui.

Sesungguhnya tidak sulit menemukan podium itu di Kota Kepahiang, terletak di Kelurahan Pasar Kepahiang, tepat di simpang tiga di dekat pom bensin. Terdapat tanaman hias dan beberapa pohon menutupi podium itu menjadi sedikit tersembunyi.

Tidak ada perlakuan spesial terhadap mimbar itu. Mimbar podium itu memiliki tinggi sekitar 1,5 meter, berbentuk setengah lingkaran pada bagian depan, dan memiliki beberapa tangga. Bahan bakunya terbuat dari semen kuat dan bebatuan sungai.

Motif bangunan Belanda terasa kental pada arsitektur podium itu. Aksi vandalisme juga terlihat pada podium itu terdapat tulisan jahil menggunakan cat di podium itu.

KOMPAS.COM/FIRMANSYAH Podium Bung Karno di Kota Kepahiang, Provinsi Bengkulu tak luput dari aksi coret-coret.
Beberapa remaja menggunakan podium itu sebagai obyek berfoto diri (selfie). Sayangnya kebanyakan para remaja tersebut juga tidak tahu jika itu merupakan podium Bung Karno. "Bentuknya lebih mirip tangga rumah kuno yang banyak ditemukan di Bengkulu. Kami tidak tahu kalau ini mimbar Bung Karno," ungkap Endro.

Mimbar podium Bung Karno itu, belakangan baru diketahui memiliki nilai sejarah saat Dinas Kominfobudpar Pemkab Kepahiang melakukan penelitian dan merilisnya tahun 2014.

Kabid Pariwisata Dinas Kominfo Budparhub Bengkulu, A. Syartoni, menyampaikan jika pihaknya akan berupaya mempertahankan bangunan yang terbukti bersejarah bagi masyarakat Kepahiang.

"Kami tidak memiliki dana untuk merawat bangunan bersejarah ini. Tapi akan tetap berupaya untuk mempertahankan bangunan itu. Podium itu memiliki sejarah dalam kemerdekaan," ujarnya.

Mengetahui jika mimbar itu pernah digunakan Bung Karno saat berpidato di Kepahiang, masyarakat meminta pemerintah daerah dapat memberlakukan mimbar tersebut secara layak, sebagai tempat wisata bersejarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com