Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kapal Gurano Bintang Milik WWF Indonesia

Kompas.com - 15/06/2016, 13:44 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

BIAK, KOMPAS.com - WWF Indonesia memiliki satu kapal yang berfungsi untuk mengampanyekan pendidikan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat kampung, mengajarkan masyarakat untuk memonitoring sumber daya alam setempat. Kapal tersebut bernama Gurano Bintang.

Gurano Bintang dalam bahasa Papua berarti ikan hiu paus. Ikan tersebut diketahui dapat dijumpai di perairan Teluk Cenderawasih. Sama seperti wilayah kerja kapal Gurano Bintang.

Beruntung, KompasTravel berkesempatan untuk ikut serta dalam ekspedisi Saireri kapal Gurano Bintang.

KOMPAS.COM/SILVITA AGMASARI Ruang kemudi kapal Gurano Bintang milik WWF Indonesia.
Mengapa beruntung? Sebab kapal Gurano Bintang ini bukanlah kapal komersial. Sehingga tak ada wisatawan yang boleh menginap di kapal ini. Selain itu wilayah kerja yang terus berpindah membuat kapal ini sulit ditemui.

"Kapal ini dibangun tahun 2006 dan selesai tahun 2007. Nama pertamanya bukan Gurano Bintang, tapi Kotekelama yang artinya paus," ungkap Kapten Kapal Gurano Bintang, Bardin Tandiono, Jumat (10/6/2016).

Kapal yang awalnya bekerja untuk proyek Solor-Alor ini baru diganti nama menjadi Gurano Bintang pada tahun 2011 saat mulai beroperasi di Teluk Cenderawasih.

Dari luar, penampilan kapal Gurano Binang sangat meriah. Dengan warna kuning dan berbagai lukisan binatang laut.

KOMPAS.COM/SILVITA AGMASARI Remora dan Napoleon, dua sekoci yang selalu setia mengikuti kapal Gurano Bintang.
Menurut WWF Indonesia, kapal ini memang sengaja memiliki tampilan yang ceria agar anak-anak kampung sekitar wilayah operasi mau menghampiri kapal Gurano Bintang.

"Ada enam kamar tidur. Satu kamar tidur untuk delapan orang satu untuk empat orang, dan empat kamar tidur untuk dua orang," ujar Bardin.

Selain itu, Gurano Bintang juga memiliki dua ruang rapat, satu ruang santai, dan satu ruang kemudi.

Uniknya kapal Gurano Bintang ini memiliki dua sekoci, bernama Remora dan Napoleon. Ikan Remora sejatinya adalah ikan kecil yang berenang berdampingan dengan hiu paus.

KOMPAS.COM/SILVITA AGMASARI Ruang makan sekaligus ruang santai di kapal Gurano Bintang.
Bertahun-tahun berlayar di lautan, kapal Gurano Bintang ini pernah mengalami peristiwa yang tak biasa. Seperti diterjang ombak sampai empat meter, hampir terbakar karena korsleting listrik saat badai, sampai mengevakuasi korban kapal tenggelam.

Kesan KompasTravel mengikuti Ekspedisi Saireri menggunakan kapal Gurano Bintang ini, sungguh nyaman. Fasilitas sangat memadai, bersih, dan makanan yang disediakan pun lezat. Tak heran Kapal Gurano Bintang ini diserbu oleh anak-anak kampung sekitar saat berlabuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com