Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjadi Wisata Unggulan, Ada "Cottage" di Pulau Ular

Kompas.com - 22/06/2016, 13:04 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BATAUGA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, akan mulai menata Pulau Ular menjadi destinasi wisata unggulan daerah. Salah satunya akan membangun tempat peristrahatan wisatawan dan sarana fasilitas yang lain.

"Pulau Ular lagi dalam tahap penataan. Tahun ini kami mencoba membangun cottage seperti tempat peristrahatan bagi wisatawan di sana," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buton Selatan, La Ode Muhamad Muslim, Rabu (22/6/2016).

Menurutnya, Pulau Ular sangat cocok dijadikan sebagai tempat peristrahatan bagi wisatawan yang akan melakukan diving di laut antara Pulau Ular dengan Pulau Siompu. Di antara pulau tersebut terdapat coral dan berbagai jenis ikan hiu.

"Di antara Pulau Siompu dan Pulau Ular banyak ikan hiu sehingga masyarakat sini menyebutnya sebagai kampung hiu. Di bawah laut ada goa besar dan banyak ikan hiu," ujarnya.

"Rencana kita akan bangun 20 buah cottage. Tapi tahun ini kita akan bangun 3 cottage dahulu, karena kita masih terkendala dengan anggaran," tutur Muslim.

Menurut Muslim, Pulau Ular merupakan milik masyarakat, sehingga dalam membangun pulau  tersebut nantinya bersama-sama dengan masyarakat sekitar.

Pulau yang tak berpenghuni ini memang menyimpan sejuta pesona. Lautnya yang jernih nan kebiruan memberikan pemandangan yang sangat eksotis. Ikan-ikan kecil terlihat sangat jelas dari atas perahu warga. Pemandangan hamparan pasir putih terlihat indah di sepanjang bibir pantai pulau.

Selain memiliki pasir putih, Pulau Ular ini juga mempunyai hamparan padang rumput dengan setinggi selutut orang dewasa. Hamparan padang rumput tersebut juga menyuguhkan pemandangan alam yang indah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com