Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat "Traveling", Turis Lebih Pilih "Smartphone" Dibanding Pasangan

Kompas.com - 06/07/2016, 17:10 WIB
Yosia Margaretta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.COM – Fakta unik dipaparkan oleh Hotels.com Mobile Travel Tracker , yaitu 76 persen wisatawan lebih suka membawa smartphonenya daripada pasangannya. Selain itu, terungkap wisatawan merasa lebih penting menggunakan smartphone daripada berjemur saat di pantai.

Menurut survei yang dilakukan terhadap wisatawan asal Amerika Serikat, responden menghabiskan 2,5 jam untuk berjemur saat liburab, namun menghabiskan 3,5 jam saat smartphone mereka.

Tidak mengejutkan apabila survei ini menunjukkan pemakaian smartphone rata-rataselama lebih dari tujuh jam sehari. Tentu saja saat berwisata, aplikasi yang paling banyak digunakan adalah media sosial yaitu sebesar 60 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi penunjuk jalan yang hanya sebesar 45 persen.

Dari berbagai macam media sosial, Facebook masuk ke peringkat pertama sebesar 77 persen sebagai media sosial yang digunakan wisatawan memamerkan liburannya.

Survei yang dilakukan kepada 9.200 wisatawan ini menunjukan seberapa pentingnya smartphone pada saat berwisata. Sebanyak 47 persen responden menggunakannya untuk menemukan tempat, peristiwa, dan restoran.

Sementara 40 persen untuk memeriksa cuaca. Hanya 13 persen dari wisatawan yang mengaku tidak menggunakan smartphone saat berlibur.

Namun bukan berarti para responden tidak sayang dengan pasangannya. Sebanyak dari 43 persen orang yang memesan hotel melalui smartphone, 27 persen di antaranya memesan sambil bersantai di tempat tidur dengan pasangannya. Uniknya lagi, 10 persen dari mereka memesan hotel sambil duduk di toilet.

Selain fakta di atas, ternyata Priceline.com menemukan bahwa untuk menjadi bahagia seseorang perlu mengambil tujug atau lebih liburan dalam setahun. Jadi, sudah berapa liburan yang Anda ambil tahun ini?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com