KOMPAS.com - Kasus pembunuhan Dahlia Yehia (25) sempat menjadi perhatian dunia. Wanita blasteran Mesir-Amerika itu dipukuli hingga tewas oleh host Couchsurfing di Kota Pokhara, Nepal.
Padahal, Dahlia mengunjungi Pokhara pada Juli 2015 untuk membantu para korban gempa yang melanda Nepal dua bulan sebelumnya. Entah apa yang ada di benak Narayan Paudel, host Couchsurfing yang akhirnya memukuli Dahlia hingga tewas. Narayan kemudian membuang jasad wanita itu ke sungai.
Ini bukanlah kali pertama turis dianiaya, bahkan dibunuh oleh host komunitas Couchsurfing yang tersebar di banyak negara. Pada banyak kasus, para korban bahkan merasa "beruntung" karena "hanya" diperkosa dan tidak dibunuh.
Salah satu contohnya, pada 2012 turis wanita asal Hongkong diperkosa dan dianiaya oleh seorang host Couchsurfing di Leeds, Inggris. Dalam pemberitaan di Daily Mail, perempuan malang itu sempat berusaha kabur. Namun langkahnya terhenti saat host-nya berkata, "Jika kamu berusaha kabur, maka aku akan membunuhmu, dan setelah itu aku akan bunuh diri."
Serupa dengan Benita Dass-Grasse, turis perempuan yang diperkosa oleh host Couchsurfing di Almeria, Spanyol. Perempuan itu membeberkan kisahnya dalam situs Vagenda Magazine.
Dalam situs resminya, tertulis couchsurfers share their lives with the people they encounter, fostering cultural exchange and mutual respect. Dengan kata lain, Anda yang ingin mencari akomodasi di destinasi tujuan bisa "menumpang" di rumah warga lokal. Sebuah pengalaman menjadi warga lokal, tanpa harus mengeluarkan biaya penginapan.
Tak selamanya Couchsurfing beresiko bagi wisatawan maupun host yang bersangkutan. Perempuan asal Hongkong yang diperkosa di Leeds juga menggunakan jasa Couchsurfing di Prancis, Italia, dan Spanyol. Tak ada insiden negatif yang terjadi di semua tempat tersebut. Namun, ada baiknya Anda memerhatikan tips keamanan untuk meminimalisir terjadinya kemungkinan buruk.
Safety First!
Pada 2011, situs Gizmodo mengunggah artikel berjudul "How to Couchsurf and Not Get Killed". Hal pertama yang harus diperhatikan adalah memilih situs yang tepat untuk Couchsurfing.
Ya, konsep Couchsurfing telah "dicontek" oleh beberapa situs hospitality network lainnya seperti Hospitality Club dan GlobalFreeloaders. Pilihlah situs Couchsurfing atau BeWelcome yang punya anggota di banyak negara.
Hal kedua yang wajib diperhatikan adalah profil diri kita dalam situs Couchsurfing. Para perempuan diimbau untuk tidak menggunakan foto terlalu seksi. Para pria juga disarankan tidak memajang foto "agresif" atau terlalu memperlihatkan jati diri yang gemar berpesta.
Saat mencari host, perhatikan profilnya dengan seksama. Apakah mereka mendapat banyak respon positif? Apakah mereka mengunggah banyak foto bersama tamu lain?
Alamat dan lokasi host juga penting untuk diketahui. Banyak host yang tidak menyantumkan alamat secara lengkap. Hindarilah yang semacam itu. Anda bisa mengecek di Google Maps dan mencari tahu transportasi umum apa saja yang dekat dengan rumah host tersebut.
Meeting up
Saat Anda dan host memutuskan untuk bertemu, jangan langsung mendatangi rumahnya. Cobalah tentukan kafe atau meeting point yang didatangi banyak orang.