Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Bajaj, Taksi ala Sri Lanka

Kompas.com - 05/08/2016, 17:15 WIB
Kontributor Travel, Fira Abdurachman

Penulis

KOLOMBO, KOMPAS.com - Jangan kaget kalau orang lokal Sri Lanka ketika menyebut taksi tapi tangannya akan menunjuk bajaj. Di sana, bajaj adalah taksi. Biasa juga disebut tuk-tuk.

Pengalaman KompasTravel, kita harus memastikan taksi yang dimaksud adalah taksi mobil atau taksi tuk-tuk.

Bentuk bajaj di Sri Lanka tak beda sama sekali dengan bajaj di Jakarta. Hanya ukurannya saja memang lebih lebar sedikit dibanding bajaj model lama. Bila dibanding bajaj BBG model baru ukurannya banyak yang sama.

KompasTravel sempat menaiki bajaj bersama 3 turis lainnya. Masih muat walau berdesak-desakan.

Di jalan-jalan banyak bajaj berlalu lalang. Walau masih banyak yang memakai bahan bakar bensin, suaranya tidaklah sebising bajaj berbahan bakar solar. Warnanya juga beragam, ada yang hijau, merah, oranye, dan biru.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Bajaj merupakan transportasi penting bagi warga di Sri Lanka.
Pemilik bajaj juga banyak menghias bajajnya dengan gambar tempel atau ornamen hiasan untuk mempercantik si bajaj. Bahkan ada beberapa bajaj yang menyetel musik India.

Bajaj di Sri Lanka memiliki peran penting bagi keeharian masyarakatnya. Banyak warga yang mengandalkan bajaj untuk bisnis seperti mengangkut barang atau agar lebih cepat di perjalanan.

Untuk sebagian kota, bajaj juga merupakan transportasi kelas menengah. “Bagi turis 200-300 Rupee (Rp 20.000 - Rp 30.000) kan murah. Bagi sebagian kami adalah pengeluaran yang cukup besar untuk sehari-hari," ujar Nasham, salah seorang warga Kolombo kepada KompasTravel.

Penggunaan bajaj di Sri Lanka kebanyakan adalah untuk jarak dekat atau menengah. Kisaran 1-10 kilometer. Bila lebih, biasa warga lokal memilih memakai bus kota. Harganya bila dekat bisa 50-100 Rupee atau setara dengan Rp 5.000 - Rp 10.000.

“Harus menawar. Bila tidak turis akan diminta tarif mahal," kata Nasham.

Resminya setiap bajaj ada mesin argonya. Berdasarkan pengalaman KompasTravel, para sopir bajaj lebih senang tanpa argo.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Bajaj di Sri Lanka.
Mereka lebih memilih tarif borongan atau tentukan harga di awal. Bila malam hari, mereka akan mematok harga lebih tinggi, sekitar 50-200 Rupee atau setara dengan Rp 5.000 - Rp 20.000.

Tipsnya, bertanyalah kepada teman atau staf hotel tentang tarif bajaj sesuai jarak atau tujuan yang ingin dikunjungi. Bila beda 20-50 Rupee atau Rp 3.000 - Rp 5.000 harganya masih terbilang normal bagi turis. Jangan lebih dari 100 Rupee atau setara dengan Rp 10.000.

Wisatawan bisa juga memesan bajaj dari hotel. Hotel atau penginapan biasanya punya rekan para sopir bajaj. Mereka bisa memanggil bajaj untuk menjemput. Tentu biasanya sedikit lebih mahal namun lebih mudah dan aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com