MENELUSURI sudut-sudut Kota Semarang seperti merenda nostalgia. Deretan gedung tua berusia ratusan tahun menyimpan narasi panjang dan peradaban sebuah kota pelabuhan di jantung pesisir utara Pulau Jawa.
Als de orchideen bloeien/Dan denk ik terug aan jou/
Denk toen aan die zoete tijden/Toen je zei: Ik hou van jou/
(Ketika anggrek mekar/Aku ingat padamu/
Terkenang masa yang indah/Waktu kau mencintaiku)
Keroncong lawas karya Ismail Marzuki berjudul ”Als de Orchideen Bloeien” yang dimainkan sekelompok pemusik sepuh menyambut pengunjung di kompleks Lawang Sewu, Kota Semarang, Sabtu (20/8/2016) sore. Vokal sopran sang biduan lantang, seolah enggan tenggelam di antara deru motor dan bising klakson di seputaran Tugu Muda.
Menempati lahan seluas 2 hektar, bangunan buatan Belanda tahun 1904 itu menjadi salah satu ikon wisata di ibu kota Jawa Tengah. Bangunan tiga lantai itu awalnya adalah kantor pusat Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) atau Perusahaan Kereta Api Swasta NIS. Bukti bahwa Semarang sejak dulu menjadi salah satu pusat ekonomi Pulau Jawa.
Lebih dari 100 tahun berlalu, bangunan ini kini tak pernah sepi. Ini didukung posisinya yang strategis, dekat dengan kawasan hotel, perkantoran, dan pusat perbelanjaan.
Dahulu, Lawang Sewu pernah terbengkalai. Bahkan, hingga 2008, kompleks bangunan itu dipenuhi tumbuhan liar dan gelandangan. Kerap muncul wacana menjadikannya gedung komersial.
Revitalisasi oleh PT Kereta Api Indonesia selaku pengelola mampu menghidupkan kembali roh Lawang Sewu. Kesan seram dan angker berganti romansa dan nostalgia.
Pada 2015, jumlah wisatawan mencapai 680.000, terbanyak ketiga di Jateng setelah Borobudur dan Prambanan. Gedung ini juga menjadi tempat pergelaran busana dan perhelatan budaya.
Di satu sudut bangunan, Yuanita Kristiani (21) dan Hani Savitri (22) asyik membidik obyek dengan kamera semiprofesional. ”Informasi internet, Semarang kaya akan obyek foto jadul (jaman dulu). Selain Lawang Sewu, mau ke Kota Lama dan Kelenteng Sam Poo Kong,” ucap Yuanita, mahasiswi penghobi fotografi asal Jakarta.
Bersolek
Sejarah menjadi daya tarik utama Semarang. Kota ini sejak dulu menjadi pusat perdagangan dengan pelabuhan besar di pesisir utara. Salah satu jejaknya adalah Kota Lama yang dijuluki Little Netherland.