Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala "Poco-Poco" Mengalun di Pinggir Pantai Geraldton...

Kompas.com - 28/09/2016, 09:10 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

GERALDTON, KOMPAS.com - "Balenggang pata pata, ngana pegoyang pica pica, ngana pebody poco poco. Cuma ngana yang kita cinta, cuma ngana yang kita sayang, cuma ngana suka bikin pusing."

Lantunan lagu berbahasa Manado tersebut tentunya sudah tak asing di telinga kita, masyarakat Indonesia. Tapi siapa sangka, ternyata lagu ini menjadi salah satu lagu khas Indonesia yang diputarkan di sudut Kota Geraldton, Australia Barat.

Sulit untuk menahan diri untuk bergoyang saat mendengat lagu Poco-Poco. Begitu juga dengan masyarakat Geraldton dan sekitarnya. Terlihat beberapa anak lokal turut bergoyang bersama pembawa acara yang mencontohkan tarian Poco-Poco.

Hari itu, Minggu (25/9/2016), lagu Poco-Poco diputarkan bersama dengan lagu-lagu khas Indonesia lainnya pada gelaran Indonesian Culinary and Promotion Wonderful Indonesia. Masyarakat berkumpul memadati area Geraldton Foreshore Multipurpose Center. Hanya belasan meter dari garis pantai.

KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Selain bisa menikmati pemandangan pantai di Geraldton, Australia Barat, terdapat pula taman bermain anak yang terletak tak jauh dari garis pantai.
Sembari menikmati debur ombak dan angin dingin musim semi di Geraldton, masyarakat bisa mencicipi kuliner khas Indonesia yang tersedia.

Penyelenggara acara menyediakan tester kuliner Indonesia hingga 1.000 porsi per jenisnya. Ada ayam andaliman, rendang, ikan arsik, kolak pisang, lappet, lupis, dan risol. Minuman jahe merah juga diberikan secara gratis.

Antusiasme masyarakat yang datang cukup tinggi. Mayoritas warga Geraldton atau yang datang dari Perth dan Kalbari. Beberapa di antaranya terlihat amat antusias dan mengambil foto makanan yang dicicipinya.

Ada pula yang sangat antusias sampai-sampai mencicipi semua makanan yang ada. Misalnya Sharon. Ia tampak duduk manis di sebuah meja bundar. Asyik dengan mangkuk plastik kecil di tangannya. Beberapa mangkuk kecil lainnya tergeletak di atas meja. Kosong.

KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Suasana Indonesian Culinary and Promotion Wonderful Indonesia di Geraldton, Australia Barat, Minggu (25/9/2016).
Tak ketinggalan, ada pula segelas jahe merah yang tinggal terisi setengah. Rupanya, ia sudah mencoba beberapa tester kuliner Indonesia yang disediakan. Sharon mengaku suka dengan semua yang telah dicicipinya.

"Saya coba ayam (andaliman), berasa, pedas. Juga (kolak) pisangnya, very nice," katanya.

Bahkan stan sate maranggi telah kehabisan testernya sekitar pukul 12.30. Tak sampai tiga jam, 1.000 tusuk sate ludes.

Warga lainnya yang mencicipi sate tersebut adalah Karen. Warga Geraldton yang dulu sempat bermukim di Melbourne itu bersama salah satu cucunya juga ikut menyantap sate.

Karen menuturkan, cucunya yang berumur 9 tahun itu tak menyukai makanan pedas. Karena itu sate maranggi menjadi pilihannya. Cucu Karen dengan antusias mengatakan sangat menyukai kuliner Indonesia yang dicicipinya. "Yummmmy..." ucapnya.

KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Tari Topeng, salah satu tarian tradisional Indonesia yang ditampilkan pada acara Indonesian Culinary and Promotion Wonderful Indonesia di Geraldton, Australia Barat, Minggu (25/9/2016).
Cucu Karen bahkan ingin pergi ke Indonesia setelah merasakan kuliner Indonesia. Ia pun sempat bercerita bahwa salah satu temannya di sekolah ada yang sudah pernah mengunjungi Bali. Keinginannya pun makin membuncah.

Karen sendiri mengaku sangat menyukai karakteristik masyarakat Indonesia, khususnya Bali yang sangat ramah. Ia juga menyukai segala hal berbau tradisional yang ada di Indonesia. "Misalnya wayang. Sangat Indonesia," ujar Karen sambil menunjukkan wayang klitik yang tengah dimainkan oleh salah seorang cucunya yang lain.

Australia merupakan salah satu negara tujuan utama untuk promosi kuliner dan pariwisata Indonesia. Strategi promosi yang digunakan pun harus lebih unik dan menarik untuk menarik semakin banyak wisatawan mancanegara dari negeri kangguru tersebut. Adapun negara-negara tujuan utama promosi lainnya adalah China, Korea, Jepang, dan India.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana menjelaskan, pada 2014 Australia menyumbang sekitar 1,15 juta turis ke Indonesia.

KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Suasana Indonesian Culinary and Promotion Wonderful Indonesia di Geraldton, Australia Barat, Minggu (25/9/2016).
Adapun total turis Australia yang mengunjungi Indonesia pada semester awal 2016 berjumlah sekitar 572.000 dan tumbuh 8,83 persen dibandingkan semester awal 2015.

Oleh karena itu, potensi pengembangan kuliner dan pariwisata Indonesia di mata masyarakat Australia harus terus dioptimalkan. "Kami terus mengupayakan optimalisasi promosi sektor pariwisata, termasuk kuliner, untuk memikat lebih banyak turis Australia berkunjung ke Indonesia," tutur Pitana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com