Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Cangkir Kuno di Festival Ngopi Sepuluh Ewu

Kompas.com - 07/11/2016, 11:24 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Dua orang barista terlihat meracik kopi. Tidak begitu lama aroma wangi kopi langsung menyeruak di udara saat minuman berwarna hitam tersebut disajikan di atas meja.

"Kopi ini tidak saya berikan gratis. Pengunjung yang bisa menjawab pertanyaan saya baru dapat kopi spesial ini. Sekarang pertanyaannya siapa nama Bupati Banyuwangi yang sekarang?" kata Reza, salah satu barista sambil mengangkat cangkir yang berisi kopi panas.

Puluhan pengunjung di stand Komunitas Kopi Banyuwangi langsung mengacungkan tangan. "Abdullah Azwar Anas!" kata seorang pemuda yang berusia sekitar 20-an.

Tidak terlalu lama kopi spesial itu pun berpindah tangan. "Kopinya enak. Istimewa," ungkapnya sambil menyeruput kopinya.

(BACA: Goreng Kopi Sendiri, Bik Sari Ikut Festival 10.000 Cangkir Kopi)

Kisma Dona, koordinator Komunitas Kopi Banyuwangi kepada KompasTravel, Sabtu (4/11/2016), mengatakan khusus untuk acara Festival Ngopi Sepuluh Ewu, komunitasnya sengaja menyiapkan beberapa kopi asli Banyuwangi seperti robusta asal Desa Tamansari, arabika Kalibendo serta robusta koneha asal Desa Tlemung untuk dikenalkan kepada para pengunjung.

"Untuk penyajiannya manual brewing dengan metode V60 dan tubruk. Edukasi tentang kopi ini penting karena harapannya agar pengunjung tidak hanya sekadar menikmati kopi tapi juga menghargai kopi dan para petani kopi," kata Kisma.

KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat membukan Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/11/2016).
Sementara itu ribuan pengunjung memadati jalan utama di Desa Kemiren sepanjang 1,5 kilometer. Mereka menikmati sajian kopi yang disiapkan oleh warga Kemiren. Uniknya, cangkir yang digunakan hampir seragam yaitu cangkir kuno dari keramik yang memiliki tutup.

"Ini cangkir kuno, usianya sudah puluhan tahun dibelikan ibu saya pas nikahan dulu sekali," kata Karsi (47), warga Kemiren kepada KompasTravel.

Ibu yang memiliki tiga anak tersebut menjelaskan hampir semua masyarakat Desa Kemiren memiliki cangkir tersebut sehingga hampir dikatakan seragam. "Isinya tidak terlalu banyak tapi cukup buat tamu yang datang," jelasnya.

Banyaknya jumlah cangkir kopi yang dimilki masyarakat Kemiren yang menjadi inspirasi nama dari Festival Ngopi Sepuluh Ewu atau sepuluh ribu.

Untuk festival yang digelar rutin setahun sekali sejak tahun 2013 tersebut, Karsi mengaku sengaja menyiapkan sebungkus besar bubuk kopi yang dia olah sendiri. "Ada bubuk kopi dari panitia tapi kadang nggak cukup," kata Karsi.

Dia mengeluarkan kursi dan meja dan diletakkan di pinggir jalan utama desa. Beberapa kerabatnya yang berasal dari luar desa juga hadir untuk meramaikan. "Kalau di sini sudah jadi tradisi ngopi kalau medayo (bertamu)," ujarnya.

Bukan hanya kopi, beberapa camilan seperti kacang rebus, singkong, bolu serta tape gadung juga disiapkan di atas meja. "Kalau mau bawa pulang kue-kuenya kami menyiapkan. Paling mahal harganya Rp 5.000. Tapi yang di meja ya gratis plus kopi," katanya sambil tertawa.

KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Masyarakat Kemiren sedang menyangrai kopi di Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/11/2016).
Selain menikmati kopi yang disajikan gratis, pengunjung bisa memborong produk kopi Banyuwangi di stand pameran. Selain itu mereka juga bisa ikut menyangrai kopi di perapian yang ada di beberapa titik sepanjang jalut utama desa bersama dengan masyarakat Desa Kemiren.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com