Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2016, 07:05 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Seorang perempuan tua dengan kebaya bermotif bunga merah muda terlihat menata dua meja kayu kecil di pinggir jalan Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Di atas meja dia sediakan enam cangkir untuk kopi serta kacang rebus, singkong rebus serta tape gadung untuk camilan. Untuk mengangkat meja kayu ke pinggir jalan, Bik Sari meminta bantuan tetangganya.

"Ini semua hasil kebun saya sendiri dan saya olah sendiri," kata perempuan yang akrab dipanggil Bik Sari (65) kepada KompasTravel, Sabtu (5/11/2016).

(BACA: Berakhir Pekan di Banyuwangi, Ada Festival Ngopi Sepuluh Ewu)

Ia mengaku sengaja mempersiapkan semuanya sejak sore hari agar pengunjung yang datang tidak kecewa dan bisa menikmati kopi buatannya.

"Panen kacang ada satu timba sama ada singkong. Semua saya siapkan dan siapa pun yang datang boleh makan. Mau di bawa pulang juga nggak apa apa," katanya sambil tersenyum.

Untuk kopi, Bik Sari mengaku membeli sendiri biji kopi sebanyak dua kilogram lalu disangrai dan ditumbuk sendiri.

(BACA: Rujak Kelang Khas Muncar Banyuwangi, Rasanya Campur-campur)

Padahal sebelumnya dia dijanjikan dapat bubuk kopi untuk disajikan pada pengunjung yang datang pada festival tahunan yang masuk dalam agenda Festival Banyuwangi.

Pada tahun sebelumnya, Bik Sari mengaku mendapatkan sebungkus kopi untuk disajikan.

"Sebungkus kopi bubuk tapi ya nggak cukup jadi saya selalu lebihkan buat yang mampir kebagian. Untuk tahun ini mungkin kopinya dibagi agak malaman," ungkapnya.

Untuk air panas dia menyediakan dua termos besar air panas yang  diletakkan di bawah meja agar tidak perlu pulang jika kekurangan air panas karena rumahnya berada di gang belakang jalan utama.

Acara Festival Ngopi Sepuluh Ewu baru dimulai sekitar jam 7 malam dan dihadiri langsung oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Namun, menurut Bik Sari, banyak pengunjung yang berdatangan sejak sore hari. "Mereka bisa menikmati kopi yang saya seduh ini. Nggak usah nunggu malam," katanya.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, perempuan yang tinggal seorang diri tersebut mengaku bertani dan mengolah sendiri tanah miliknya.

Suaminya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu dan anak semata wayangnya sudah menikah dan tinggal di desa tetangga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Travel Update
Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Travel Tips
Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Hotel Story
Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Travel Update
Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Travel Update
6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

Jalan Jalan
Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Travel Update
Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Travel Update
Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Travel Update
10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

Jalan Jalan
Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com