Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Makanan Sadis di Dunia, Berani Coba?

Kompas.com - 27/11/2016, 09:19 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

Sumber Dailymail

JAKARTA, KOMPAS.com — Organisasi aktivis hewan, People for the Ethical Treatment of Animal (PETA), baru-baru ini mengecam sejumlah restoran di Amerika Serikat yang menyajikan gurita hidup-hidup kepada konsumen. PETA meluncurkan petisi perlindungan hukum untuk hewan laut.

Sebab, cara penyajian gurita hidup tersebut dianggap kejam. Sebenarnya bukan hanya gurita hidup, beberapa restoran dunia juga terkenal dengan penyajian hidangan yang anti-mainstream dan kontroversial. Berikut tujuh cara penyajian hidangan yang dianggap kejam seperti dikutip dari Dailymail:

1. Gurita hidup

Penyajian gurita hidup berasal dari Korea Selatan dengan nama sannakji. Cara penyajiannya, koki akan memotong tentakel gurita yang masih hidup. Kemudian setelah tentakelnya habis, barulah gurita disayat.

Sannakji biasanya disajikan dengan kecap dan minyak wijen. Bisa juga gurita ukuran kecil dan sedang disajikan hidup-hidup tanpa disayat.

PETA mengatakan bahwa gurita yang termasuk sebagai hewan invertebrata cerdas sebenarnya dapat merasakan sakit yang sama seperti halnya mamalia.

"Gurita punya sistem saraf yang canggih yang mana responsif akan rasa sakit. Jadi sebenarnya gurita menderita rasa sakit yang sangat hanya untuk pengalaman makan yang sekejap," kata Wakil Presiden PETA, Daphna Nachminovitch.

2. Katak hidup

Di Jepang tak hanya ikan, katak juga menjadi sashimi. Namun, di salah satu restoran daerah Tokyo, penyajiannya terbilang tak biasa. Koki akan menusuk katak, memotong kepala, dan menguliti katak hidup untuk disajikan di piring yang berisi es, kecap asin, dan irisan lemon.

Dalam video yang diambil di salah satu restoran Tokyo tersebut menampilkan katak yang sudah dikuliti kakinya tetap bergerak dan matanya masih mengedip.

3. Bayi tikus

Bayi tikus yang baru lahir dan kemudian dicelupkan di minyak panas menjadi hidangan yang terkenal dari daerah Guangdong, China selatan. Hidangan ini disebut San Zhi Er dan dilaporkan sudah ada sejak tahun 1949.

Shan Zhi Er sendiri jika diterjemahkan berarti tiga cicitan, yang berasal dari bunyi yang timbul dari sajian tersebut. Cicitan pertama timbul dari tikaman pisau, kedua dari celupan minyak panas, dan ketiga saat masuk ke mulut.

4. Udang hidup

Sajian ini terkenal di negara seperti Vietnam, Denmark, dan London. Biasanya udang dioles mentega dan dibakar hidup-hidup di atas bara api. Sebenarnya teknik memasak ini juga dapat dengan mudah ditemui di Indonesia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com